Rembang – Sering kali pihak Pollos Hotel di pinggir jalur Pantura Desa Kabongan Lor, Rembang menerima pertanyaan dari masyarakat, apakah dua kolam renang yang ada di belakang hotel tersebut dibuka untuk umum ?
General Manager Pollos Hotel & Gallery, Dedi Rosadi mengakui pihaknya kerap mendengar pertanyaan tersebut. Ia menegaskan sementara ini kolam renang anak dan dewasa itu hanya untuk tamu hotel yang menginap, sehingga belum dibuka bagi masyarakat umum.
“Sering saya dengar ada yang nanya, kolam renang dibuka untuk umum nggak. Untuk sekarang belum. Bukan berarti nggak akan dibuka untuk umum ya, “ kata Rosadi.
Ada sejumlah alasan, kenapa kolam renang belum dibuka untuk umum. Pertama, pihak manajemen Pollos Hotel & Gallery ingin melihat sejauh mana animo masyarakat datang menginap ke hotel. Alasan berikutnya, ingin menjaga kelas bintang 3, supaya jangan muncul kesan perlakuannya seperti hotel non bintang.
“Kolam ini memang dibuat sebagus mungkin. Bukan karena kalau dibuka untuk umum, berimbas pada perawatan kolam renang, bukan itu. Tapi lebih kita ingin jaga kualitas bintang 3. Jangan sampai temen-temen dari luar daerah yang menginap, bilang gini ada hotel berbintang di Rembang, tapi perlakuannya seperti hotel non bintang, “ imbuhnya.
Dedi Rosadi menambahkan dari sisi persaingan tingkat lokal, untuk sekelas Pollos Hotel & Gallery, menurutnya belum ada. Tapi kecenderungan para pebisnis yang datang di Kabupaten Rembang, sebagian lebih senang menginap ke hotel di wilayah Kabupaten Pati. Begitu Pollos Hotel hadir, satu per satu mulai tertarik menginap di Rembang.
Untuk mempercepat pangsa pasar, pihaknya tahun 2020 menyiapkan sejumlah promosi.
“Kita sudah diundang sama agen-agen besar, untuk mengenalkan Pollos Hotel secara nasional. Kemarin kita juga kedatangan beberapa tamu, salah satunya Ketua PWI Pusat, ingin bantu pula untuk update keberadaan usaha kita ini, “ terang Rosadi.
Rosadi memperinci dari 111 kamar yang ada di Pollos Hotel & Gallery, tingkat hunian saat ini rata-rata berkisar 30 %. Tapi ia optimis tahun 2020 mendatang, kondisinya akan jauh lebih baik, seiring dengan dinamika perekonomian masyarakat. (Musyafa Musa).