Ruang Publik Di Rembang Sangat Minim, Menuai Sorotan
Pentas seni budaya diawali dengan diskusi seputar tata ruang publik, di halaman Taman Kartini Rembang, Senin sore (18/03). Tampak hadir anggota DPRD Rembang, Sumardi.
Pentas seni budaya diawali dengan diskusi seputar tata ruang publik, di halaman Taman Kartini Rembang, Senin sore (18/03). Tampak hadir anggota DPRD Rembang, Sumardi.

Rembang – Minimnya ruang publik di Kabupaten Rembang menjadi bahan sorotan, saat pentas seni budaya di halaman Taman Kartini, hari Senin (18 Maret 2024) yang digelar oleh Komite Ekonomi Kreatif Kabupaten Rembang.

Achdiyat Galih Setya Nugraha, Wakil Ketua Komite Ekonomi Kreatif Kabupaten Rembang mencontohkan di sejumlah kota, pemerintah setempat sudah membuat semacam taman budaya maupun taman kreatif.

Tapi di Kabupaten Rembang, ruang publik semacam itu belum ada. Padahal masyarakat mendambakan ingin ada kawasan untuk sekedar memajang karyanya atau berdiskusi untuk kemajuan daerah.

“Kami merasa di Rembang cukup banyak keterbatasan mengenai ruang publik. Isyu ini menjadi keresahan kami, kemudian Komite Ekonomi Kreatif bersama Hysteria dan Peka Kota tergerak mengadakan event,” tuturnya.

Atas kondisi tersebut, pihaknya menggelar pentas seni budaya di halaman Taman Kartini, guna mewadahi berbagai komunitas, sekaligus menyuarakan masalah pengelolaan tata ruang publik dan ekosistem kota.

“Sebagian besar dari Kabupaten Rembang. Mereka ada komunitas ilustrator, seni rupa secara kolektif, seni tari. Selama ini temen-temen ini kurang tersentuh,” imbuh Achdiyat.

Menurut pria warga Desa Sekarsari Kecamatan Sumber ini, kegiatan digelar mulai pukul 15.30 Senin sore, kemudian berlanjut hingga menjelang Maghrib. Setelah jeda Isya’ dan sholat tarawih, pentas seni budaya akan dilanjutkan sampai pukul sepuluh malam. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan