Rembang – Petugas Satpol PP Kabupaten Rembang selama ini lebih banyak didominasi kaum laki-laki. Tapi ada pula sejumlah anggota wanita yang tetap sigap dalam menjalankan tugasnya.
Whenny Tria Purnamasari salah satunya. Wanita berusia 30 tahun, warga Desa Dorokandang Kecamatan Lasem ini mengaku awalnya cukup lama bekerja di Jakarta.
Baru tahun 2021 kemarin bergabung ke instansi Satpol PP. Meski rutinitasnya lebih banyak di dalam kantor, namun ia juga sering mengikuti patroli dan giat penertiban di lapangan.
“Bekerja di lingkungan yang dominan orang laki-laki tidak masalah bagi saya. Lama-lama jadi terbiasa. Kebanyakan saya di dalam kantor, tapi tugas-tugas luar kantor juga sering ikut, “ tuturnya.
Whenny mengisahkan sisi lain menjadi petugas Satpol PP, ketika melakukan penertiban pedagang kaki lima (PKL).
Kadang ia merasa tidak tega melihat ibu-ibu pedagang kaki lima ditertibkan, karena merupakan pekerjaan utama untuk menghidupi keluarga. Namun di sisi lain, lokasi berjualan adalah tempat yang dilarang dan pedagang sudah mendapatkan surat peringatan.
Saat menghadapi situasi semacam itu, Whenny selalu berupaya mengedepankan langkah-langkah persuasif. Tujuannya, pedagang mau suka rela pindah, tanpa merasa sakit hati.
“Pernah saya ikut penertiban di daerah saya sendiri, Lasem. Ya sempat iba, nggak tega lihat ibu-ibu ditertibkan. Tapi mau gimana lagi, soalnya sudah dikasih surat edaran, peringatan, namun tidak diindahkan. Saya berusaha dekati baik-baik dengan hati, jangan sampai menyinggung perasaan ibunya, “ imbuh wanita yang mengaku belum berkeluarga ini.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kabupaten Rembang, Sulistiyono menyatakan di jajaran Satpol PP, total terdapat 93 orang anggota dan 10 diantaranya adalah perempuan. (Musyafa Musa).