Sosok Pria Inilah Yang “Babat Alas”, Ojol Grab Pertama Di Rembang!! Bedanya Dulu Dan Sekarang
Agung Baryadi, pengendara Ojol Grab pertama di Rembang.
Agung Baryadi, pengendara Ojol Grab pertama di Rembang.

Rembang – Tahukah anda siapa orang yang kali pertama “nongol” menjadi pengendara ojek online (Ojol) Grab di Kabupaten Rembang ?

Namanya Agung Baryadi, warga Desa Pamotan Kecamatan Pamotan. Ia mengisahkan tahun 2017 silam menjadi masa dirinya “babat alas” ojek online, dengan cara mangkal di taman segi tiga, depan Terminal Rembang.

“Sebenarnya secara aturan nggak boleh mangkal di depan terminal, “ tuturnya.

Cara tersebut terpaksa ia lakukan, karena di Rembang sebenarnya ada sekira 5 – 7 orang yang menjadi pengendara ojek online Grab, namun belum berani keluar terang-terangan. Ia sengaja menampakkan diri, supaya yang lainnya mau berani muncul.

“Saya Senin sampai Jum’at nge-Grab di Semarang. Biasanya Jum’at sore atau Sabtu, saya nongkrong di depan Terminal Rembang, agar yang lain mau muncul, “ imbuh Agung.

Lama kelamaan akhirnya ada sesama pengendara ojek online yang datang menemui dirinya. Setelah itu, seiring berkembangnya waktu, jumlah ojek online terus bertambah. Pria berusia 52 tahun ini memperkirakan, sekarang sudah lebih dari 200 – 300 an orang.

“Dari 5 – 7 orang itu di awal-awal, waktu itu belum banyak, pengguna jasa juga masih jarang. Sekarang ada 200 lebih mungkin. Jadi dari sisi penghasilan, ya tidak sebesar dulu mas, “ bebernya.

Agung menambahkan Grab di Rembang masih pemain tunggal, sehingga tidak terlalu berpengaruh.

Meski potongan dari Grab ke pengendara ojek online agak tinggi dan ada biaya pemesanan bagi konsumen, sejauh ini masih lancar-lancar saja. Berbeda dengan di kota-kota besar, sudah banyak kompetitor ojek online lainnya.

“Di Rembang kan single fighter sich, jadi pengguna masih tetap pakai Grab, masih enjoy. Kalau di kota-kota besar, nuwun sewu mungkin agak terseok-seok, karena ada kompetitor lain, “ ungkap Agung.

Ia sendiri sudah jarang aktif. Tapi sesekali masih melayani antar barang secara offline, dari orang-orang langganannya dulu.

“Mereka percaya sama kita, kebetulan masih simpen nomor saya, jadi langganan-langganan Grab yang dulu. Yang minta tolong, ya udah saya lakukan, yang penting saya tanggung jawab, “ pungkasnya.

Ia turut berpesan kepada sesama pengendara ojek online untuk memberikan pelayanan terbaik dan mengantisipasi berbagai kemungkinan perubahan teknologi yang semakin cepat. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan