Kaliori – Desa Bogoharjo, Kecamatan Kaliori lebih dikoneksikan dengan Desa Waru, Rembang, untuk mengangkat akses perekonomian masyarakat sekitar.
Hal itu menjadi salah satu tujuan, kenapa desa tersebut menjadi sasaran Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) tahun ini.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz saat datang membuka TMMD Desa Bogoharjo, hari Selasa (11 Oktober 2022) menjelaskan area lahan pertanian sangat luas, namun belum diimbangi dengan akses jalan yang baik.
Kebetulan lokasinya menyambung dengan Desa Waru, sehingga penataan jalan diharapkan akan mempercepat aktivitas warga, dari Kecamatan Rembang ke Kecamatan Kaliori dan begitu pula sebaliknya.
“Jadi nggak hanya untuk kepentingan pertanian warga Bogoharjo saja, tapi warga dari arah Waru, Rembang bisa potong kompas lewat sini, menuju Kaliori. TMMD ini melanjutkan tahun 2018 lalu, yang kala itu karena keterbatasan anggaran, kekurangannya kita sempurnakan sekarang, “ terangnya.
Komandan Kodim (Dandim) Rembang, Letkol Parlindungan Simanjuntak menyatakan saat ini penggarapan pekerjaan baru sekira 10 %. TMMD Sengkuyung tahap 3 ini, dijadwalkan selesai selama 30 hari.
“Lokasi yang kita kerjakan juga menghubungkan sentra perkebunan dan pusat peternakan ayam. Semoga memberikan manfaat lebih luas untuk masyarakat, “ kata Dandim.
TMMD di Desa Bogoharjo Kecamatan Kaliori, dialokasikan anggaran sebesar Rp 353 Juta, untuk kegiatan fisik maupun non fisik, bersumber dari anggaran kabupaten dan anggaran provinsi Jawa Tengah.
Sejumlah garapan fisik, misalnya pembangunan jalan rabat beton sepanjang 250 Meter dan jalan makadam sepanjang 450 Meter. Untuk non fisik, digelar berbagai macam kegiatan penyuluhan.
“APBD Kabupaten untuk fisik Rp 118 Juta, non fisik Rp 6,6 Juta, APBD Provinsi anggaran fisik Rp 159 Juta, non fisik Rp 69 Juta, “ beber seorang anggota TNI yang menyampaikan laporan dalam pembukaan TMMD tersebut. (Musyafa Musa).