Sulang – Warga Dusun Kedunglowo Desa Landoh Kecamatan Sulang meningkatkan kesiapsiagaan terhadap fenomena tanah gerak, utamanya ketika turun hujan deras.
Juanto, seorang warga setempat mengatakan lokasi tanah longsor disertai pergerakan tanah terjadi di permukiman pinggir sungai. Sudah muncul sejak tahun 2014 lalu, namun tidak ada penanganan lebih lanjut.
Padahal rekahan tanah semakin mepet dengan perumahan warga. Bahkan dinding bangunan sudah menggantung dan harus dipasangi tiang penyangga darurat.
Masyarakat bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), baru-baru ini hanya mampu memasang rajek bambu, untuk mengantisipasi meluasnya tanah longsor. Ia berharap ditangani dengan pembangunan tanggul permanen.
“Rekahan-rekahan baru sudah ada, setelah turun hujan deras beberapa kali. Masalahnya ini sudah mepet dengan rumah penduduk. Kalau cuma mengandalkan rajek bambu, saya kira kok nggak akan kuat, ” ujarnya, Senin (10 Oktober 2022).
Lantaran datangnya musim penghujan lebih cepat dari prakiraan, saat ini warga pinggir sungai selalu waspada, manakala curah hujan tinggi. Apalagi ketika malam hari, warga yang mendiami di dekat titik tanah longsor, selalu merasa was-was.
“Ada rumahnya pak Jari, pak Tasmin dan pak Legiman. Khusus pak Legiman sudah pindah rumah, tapi masih punya kandang ternak di tempat itu. Yang diminta masyarakat bukan bantuan Sembako, tapi penanganan permanen, biar merasa tenang, “ tandas Juanto.
Menurut Juanto, para pejabat terkait sudah mengetahui keluhan warga Dusun Kedunglowo. Makanya ia mengingatkan lagi masalah tersebut, sebelum timbul kejadian lebih besar. (Musyafa Musa).