Sulang – Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengisahkan pengalaman ketika masih menjadi Ketua Takmir dan Ketua Pembangunan Masjid Pamotan, di kampung halamannya Desa Pamotan.
Bupati mengungkapkan hal itu saat hadir dalam kegiatan peletakan batu pertama renovasi Masjid Baitussyakur Desa Seren, Kecamatan Sulang, Jum’at pagi (03 Desember 2021).
Menurutnya, panitia pembangunan harus ekstra hati-hati, karena masalah sedikit saja, bisa menuai tanggapan masyarakat. Ia mencontohkan panitia yang belanja material ke toko bangunan mendapatkan hadiah kaos, dikomentari warga.
Apalagi jika sampai dana pembangunan dipinjamkan kepada orang lain, pasti akan menuai sorotan tajam. Maka hal-hal semacam ini harus dihindari, sekaligus memperkuat kekompakan panitia.
“Kadhang-kadhang perkara sepele, isa dadi masalah ning masyarakat. Conthone tukang blanja, entuk kaos. Niku mawon dipadu masyarakat. Wah enak cah tukang blanja, entak-entuk. Padahal entuk kaos ning toko, iku lak biasa. Iku dipadu masyarakat. Napa malih duit pembangunan dienggo utang-utang, niki dadi perkara besar, niki harus dihindari, ” kata Bupati.
Hafidz mengaku optimis dalam pembangunan masjid, tidak ada umat Islam yang segan mengeluarkan harta bendanya. Karena sudah dijanjikan Allah SWT melalui hadist Nabi Muhammad bahwa orang yang secara suka rela mengeluarkan dana, tenaga dan pikiran untuk pembangunan masjid walaupun sekecil sarang burung emprit, akan dibuatkan rumah di surga.
Untuk memperlancar renovasi pembangunan Masjid yang berlokasi di pinggir jalan antara Desa Seren dengan Desa Sudo Kecamatan Sulang ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang akan membantu Rp. 100 juta dari kas daerah, dan Rp. 50 juta dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Sedangkan dari pribadi Bupati akan membantu pasir 2 truk dan 100 sak semen.
Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Masjid Baitussyakur Desa Seren, Sutarmin menuturkan direnovasinya Masjid yang berdiri pada tahun 1970 an itu, karena bangunan lama kurang representatif. Apalagi jumlah jamaah yang datang semakin bertambah. Pihaknya menaksir kebutuhan anggaran mencapai Rp 3,5 Miliar.
“Rencana renovasi total masjid berukuran 20 kali 40 meter itu dimulai dari serambi. Agar depan bisa dimanfaatkan untuk berjamaah dulu. Perkiraan pembangunan memakan waktu sampai 3 tahun, kalau lancar, ” terang Sutarmin.
Dalam kegiatan itu, hadir pula pengasuh Pondok Pesantren Roudlotut Thalibin Leteh, Rembang, KH Syarofudin Ismail Qoimas dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Sulang. Kiai Syarofudin memimpin do’a, agar proses renovasi Masjid berjalan lancar. (Musyafa Musa).