Rembang – Wakil Presiden, KH Makruf Amin membeberkan data sampai pertengahan bulan Juli 2021, sebanyak 22.700 insan pers dan awak media telah mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama. Sedangkan suntikan kedua, tercatat 14.385 orang.
Wakil Presiden menyampaikan data itu ketika berlangsung acara PWI Bermunajat “Mengetuk Pintu Langit” yang digelar secara virtual, hari Sabtu (24/07).
“Kita berharap program vaksinasi nasional mencapai target, membentuk kekebalan kelompok. Targetnya 70 % dari total masyarakat Indonesia, “ ujar Wapres.
KH Makruf Amin juga mengungkap laporan Kementerian Komunikasi Dan Informatika, sampai tanggal 16 Juli 2021, adanya temuan 5.835 content hoax dan disinformasi, terkait masalah Covid-19.
“Situasi tersebut tidak hanya memancing kesalahpahaman, tetapi juga meresahkan masyarakat, “ imbuhnya.
Ketua Dewan Pers, Muhammad Nuh mengatakan akibat pandemi Covid-19, sedikitnya ada 70 ribuan yatim baru dan bisa jadi ada yang berasal dari keluarga insan Pers.
“Ada baiknya kita ambil bagian beban yatim-yatim baru, sebagai bentuk tanggung jawab dan rasa bhakti, “ paparnya.
Nuh menimpali pandemi bukanlah persoalan saya, tetapi merupakan persoalan kita. Pihaknya mendorong dunia pers terus memobilisasi sumber daya masyarakat, untuk bersama-sama saling mendukung dan menjahit semangat kekitaan.
“Apa yang saya ketahui, ndak ada apa-apanya dengan yang tidak saya ketahui. Yakinlah bahwa dengan kekitaan, insyaallah bisa diselesaikan, karena yang menyelesaikan kita, bukan saya. Ditambah kita bermunajat kepada Allah, karena pada hakikatnya Allah lah yang menyembuhkan, “ tandas Nuh.
Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Atal S. Depari menyampaikan kegiatan PWI Bermunajat menjadi bagian ikhtiar, guna menambah kekuatan batin melawan Covid-19.
“PWI sadar perang tidak hanya bisa dilakukan satu atau dua elemen saja. Tidak bisa pemerintah, tenaga kesehatan maupun aparat penegak hukum saja. Kita semua harus saling mendukung, agar perang melawan Covid dapat kita menangkan, “ kata Atal.
Acara yang dipandu presenter TV One, Chacha Annisa itu diakhiri dengan tausiyah pendakwah asal Makassar, Sulawesi Selatan, Ustadz Das’ad Latif. (Musyafa Musa).