Rembang – Estafet kepemimpinan Bupati Rembang pada Pilkada 2024, kader PPP diharapkan bisa melanjutkan lagi.
Wakil Ketua Majelis Pertimbangan DPW PPP Jawa Tengah yang juga Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyampaikan harapan tersebut, saat menghadiri kegiatan halal bihalal di Kantor DPC PPP Kabupaten Rembang, Kamis sore (16/05).
Meski di tingkat nasional, PPP sedang berjuang melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi, karena tidak lolos ambang batas parlemen 4 %, namun di Kabupaten Rembang PPP tetap menjadi pemenang Pemilu Legislatif 2024.
“Ne nggone TV rodo nyusahno (gugatan PPP di MK pasca Pemilu 2024-Red), tapi teng mriki nyenengno. Mpun kita bicara di sini saja, tidak usah kemana-mana,” ungkapnya.
Menurut Hafidz, di PPP banyak kader potensial untuk melanjutkan estafet kepemimpinan. Ia menyebut sejumlah nama, seperti Gus Aziz, Gus Umam, Gus Rosyid hingga figur senior, Hafidin Kastur.
Ia mengajak kader jangan minder, karena PPP Rembang mempunyai banyak komponen variatif yang sangat jarang dimiliki partai politik lain.
“Jadi bagaimana PPP Rembang ini nanti bisa menghasilkan estafet kepemimpinan daerah. Ini kadernya banyak, tapi kadang-kadang kita itu minder dengan keadaan kita sendiri. Rasa minder ini yang harus dihilangkan. Kita tidak perlu berkecil hati di Rembang,” tandas Hafidz.
Abdul Hafidz kemudian mendorong supaya estafet kepemimpinan dapat diduduki PPP, semua elemen partai harus duduk bersama.
Menurutnya, jangan berbicara spekulatif, tapi lebih baik mendasarkan dengan fakta-fakta yang ada. Kalau spekulatif, ia khawatir justru akan berbahaya dan merugikan kader partai.
“Ayo kita bersama-sama support, agar estafet kepemimpinan di Rembang terus terjaga, sehingga PPP 5 tahun kedepan bisa lebih sukses lagi. Kita jangan bicara spekulatif, tapi benar-benar bicara yang riil. Jangan spekulatif, karena masa-masa yang seperti ini berbahaya bagi jamiyah kita,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Abdul Hafidz menyampaikan permohonan maaf, apabila selama mengemban amanah sebagai Bupati masih banyak kekurangan.
“Acara halal bihalal seperti ini jangan sampai putus, tradisi ini kudu diteruske,” pungkas Hafidz. (Musyafa Musa).