Rembang – Para petani yang belum mempunyai Kartu Tani, masih diperbolehkan mengajukan pupuk bersubsidi melalui rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK). Namun hal itu sangat dibatasi, supaya sebisa mungkin petani lekas mengurus Kartu Tani.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Dan Pangan Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto menuturkan bisa saja di lapangan muncul kendala-kendala teknis, termasuk petani belum menerima Kartu Tani. Karena sudah mendesak harus membeli pupuk, sehingga ada yang masih mengajukan dengan memakai RDKK.
Meski demikian, Agus Iwan mendorong sebaiknya petani cepat menuntaskan pengurusan Kartu Tani, sebagai syarat utama menebus pupuk.
“Kalau belum punya Kartu Tani, masih boleh pakai RDKK. Tapi kita minimalkan sekali. Kami mengajak temen-temen petani bisa memanfaatkan Kartu Tani, “ paparnya.
Agus Iwan menambahkan Kartu Tani bisa diurus lewat petugas penyuluh pertanian, dengan menyerahkan foto copy KTP, Kartu Keluarga dan SPPT lahan. Bank BRI yang berhak mengeluarkan Kartu Tani, sehingga ia belum bisa memastikan butuh waktu berapa lama, Kartu Tani selesai dicetak.
“Dulu itu memang rata-rata petani belum begitu merasa butuh kartu Tani. Tapi setelah per tanggal 01 September 2020 diwajibkan pakai Kartu Tani, baru ada keinginan untuk mengurus. Dalam hal ini yang jadi Admin nya adalah Bank BRI, sepanjang dikomunikasikan, insyaalah pengurusan kartu Tani lancar, “ imbuh Agus Iwan.
Belakangan ini kendala yang muncul, rata-rata bukan karena belum memiliki Kartu Tani. Melainkan sudah punya Kartu Tani, tetapi ternyata tidak aktif. Mengingat, program Kartu Tani sudah berlangsung sejak tahun 2017 silam.
Jumlah petani di Kabupaten Rembang 82.532 orang. Dari angka itu, per bulan Juli 2020 tercatat sekira 38 % (28.544) sudah menggunakan Kartu Tani. Sedangkan yang tidak menggunakan Kartu Tani angkanya jauh lebih besar, yakni 62 %, padahal mereka sudah menerima Kartu Tani. Maka saat ini pihak Bank BRI sedang melakukan pengaktifan Kartu Tani yang mati, secara bertahap. (Musyafa Musa).
