Sumber – Pihak MTs Negeri 4 Rembang (Sumber) langsung bergerak cepat, ketika mengetahui ada seorang siswi dari keluarga kurang mampu, tidak mempunyai HP android untuk sarana pembelajaran online.

Siswi kelas VII bernama Ines Devi Lusiana, warga Desa Grawan, Kecamatan Sumber ini, semula diketahui tidak memiliki HP android, saat pihak sekolah membagikan buku ajar ke rumah-rumah siswa. Tiap kali ada materi pelajaran dari guru, Ines ternyata menumpang melihat HP rekannya tetangga sekampung.

Kepala MTs Negeri 4 Rembang, Masrum mengaku trenyuh melihat kejadian tersebut. Menurutnya, kalau sehari dua hari menumpang, mungkin tidak masalah. Tapi kalau sampai berbulan-bulan, ia khawatir akan berpengaruh terhadap mental anak tersebut. Maka dirinya mengajak seluruh guru iuran suka rela, guna membelikan HP android untuk Ines.

“Orang tuanya juga nggak punya HP android. Kami spontanitas menggalang dana dari bapak ibu guru, akhirnya terkumpul Rp 1.250.000. Bukan HP baru memang, tapi spesifikasinya sudah bagus dan setara dengan HP baru. RAM nya 4 dan bisa menunjang pembelajaran online. Ines juga kita kasih buku modul dan seragam 3 stel gratis, sementara siswa pada umumnya membeli, “ bebernya, Selasa (28/07).

Masrum membenarkan saat ini proses pembelajaran masih menerapkan metode daring (online), dengan memanfaatkan aplikasi google classroom. Ia menyarankan guru untuk membatasi materi berupa video, supaya bisa menghemat kuota internet siswa.

“Kalau google classroom kuota internet termasuk irit. Kita berupaya menekan jangan sampai kebutuhan kuota internet peserta didik membengkak. Praktek sholat misalnya, kalau itu ya divideokan, “ imbuh Masrum.

Ditanya kapan pembelajaran tatap muka, Masrum menyebut pihaknya menunggu sampai Kabupaten Rembang memasuki zona hijau Covid-19 dan sudah ada instruksi dari Kantor Kementerian Agama setempat.

“Pembelajaran tatap muka belum berani. Kami menunggu arahan dari Pemkab maupun Kementerian Agama. Semua demi keselamatan siswa, “ tandasnya.

Di MTs Negeri 4 Rembang saat ini jumlah siswa sebanyak 565 anak, 192 diantaranya merupakan siswa baru kelas VII. (Musyafa Musa).