Pancur – Mata pelajaran Matematika dan berhitung angka, sering menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar anak. Tiap kali ada pelajaran Matematika, bukannya semangat, tapi anak justru bertambah malas.
Namun kondisi itu tidak berlaku bagi anak-anak di Desa Pohlandak, Kecamatan Pancur yang mengikuti bimbingan belajar (Bimbel) kalkulator tangan. Melalui kalkulator tangan, mereka menjadi lebih mudah berhitung.
Shofi Ahmad Husnan, pemrakarsa kalkulator tangan di Desa Pohlandak mengakui semula pihaknya sebatas melayani bimbingan belajar semua Mapel. Tapi lama kelamaan animo masyarakat banyak yang membutuhkan bimbingan khusus Matematika, karena rata-rata orang tua mengeluhkan anak-anaknya kesulitan mengikuti pelajaran ini. Makanya kemudian ia memilih mengembangkan metode kalkulator tangan.
“Matematika kan pelajaran yang paling ditakuti. Kalau denger besok ada Matematika, hari ini siswa bawaannya sudah males. Bahkan kadang dibela-belain nggak masuk. Kalau semacam ini diterus-teruskan, bisa berakibat buruk, “ kata Shofi, Minggu (02 Agustus 2020).
Shofi menambahkan disebut kalkulator tangan, karena berhitung cepat dengan menggunakan 10 jari tangan. Mulai penjumlahan, pengurangan maupun perkalian dari angka satuan sampai ribuan, bisa diselesaikan melalui gerakan jari tangan. Kesannya tidak seperti belajar, tapi mirip permainan jari.
“Belajarnya nggak pakai rumus-rumus, kalau rumus, sering kali anak-anak bingung. Kalau dulu sempoa pakai alat, ini nggak memakai alat. Cukup jari tangan, sehingga terasa menyenangkan. Ada trik-trik dibalik 10 jari tangan kita, “ ungkapnya.
Menurut guru SDIT Avicena Lasem ini dengan kalkulator tangan, bukan hanya membuat berhitung jadi lebih mudah. Tapi juga bermanfaat untuk memacu sel motorik otak anak.
“Tujuannya agar psikologis belajar anak meningkat dan bisa menambah rasa percaya diri. Kalau Matematika dianggap mudah, diharapkan juga berimbas pada mata pelajaran lain, “ tandasnya.
Proses pembelajaran kalkulator tangan ini, ia lakukan di kediamannya Desa Pohlandak. Tiap seminggu, berlangsung 2 kali pertemuan. Biaya pendaftaran gratis. Tapi peserta cukup membayar buku Rp 25 ribu per level dan biaya kelas Rp 100 ribu per bulan. Setelah membuka di Kecamatan Pancur, dirinya berencana memperluas ke kecamatan-kecamatan lain.
“Kalkulator tangan ini untuk anak-anak TK dan SD kelas 1 – 6. Tiap pertemuan 5 anak, didampingi 1 guru, selama 1 jam, “ pungkas Shofi. (Musyafa Musa).