Rembang – Pemerintah Kabupaten Rembang memastikan siap mengusulkan tambahan program studi (Prodi) kepada Universitas Diponegoro (Undip), apabila bangunan kampus di sebelah utara GOR Mbesi Rembang selesai.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menjelaskan Pemkab sudah memberikan hibah tanah seluas 15 hektar dan membantu pembangunan gedung kampus senilai Rp 10 Milyar. Ia ingin pada tahun 2020, ada tambahan program studi tekhnik informasi, karena program tersebut sangat relevan untuk mendukung kemajuan teknologi informasi.
“Kalau kampusnya sudah jadi, nanti kami ajukan tambahan program studinya. Salah satunya tekhnik informasi. Jadi ora usa kuliah ne Semarang, cukup di Rembang, “ kata Hafidz.
Hafidz menyatakan salah, jika ada yang menyepelekan keberadaan Undip di Rembang, karena kampus tersebut sama dengan kampus yang ada di Semarang. Mulai dari dosen maupun pengelolaan manajemennya, semua ditangani oleh Undip.
“Jangan dianggap Undip di Rembang kuwi opo. Gini, semua pengelolaan, manajemennya semua dari Undip. Kita hanya mengantarkan awal saja, untuk percepatan. Setelah itu, pengembangan kedepan dikelola Undip, “ terangnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Rembang, Nasirudin berpendapat keberadaan Undip di Rembang akan memberikan semakin banyak pilihan kepada masyarakat, dalam menentukan perguruan tinggi. Namun ia mengingatkan bahwa Pemkab Rembang sudah menyerahkan tanah 15 hektar dan dana hibah pembangunan gedung kampus senilai Rp 10 Milyar. Hanya saja tidak ada imbal balik kebijakan keringanan biaya masuk kuliah atau kuliah gratis bagi warga Kabupaten Rembang.
Daripada seperti itu, menurut politisi PKB warga Desa Karangmangu Kecamatan Sarang ini, lebih baik pemerintah membantu mengoptimalkan perguruan tinggi yang sudah ada di Kabupaten Rembang, seperti STAI Al Kamal Sarang & STIE YPPI Rembang. (Musyafa Musa).
