Sluke – Dua orang santri nekat meloncat dari atas truk, gara-gara ketakutan saat barang yang mereka bawa dirampas oleh sekelompok anak jalanan, yang kebetulan juga menumpang di truk tersebut.
Dua korban masing-masing berinisial SA (16 tahun) dan MR (16 tahun), merupakan santri sebuah pondok pesantren di Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati. Menurut informasi yang digalang Reporter R2B, peristiwa itu terjadi pada hari Senin (04/11) sekira pukul 12.30 Wib.
Awal mulanya, SA dan MR bersama sejumlah rekannya, berangkat ke Sarang, Rembang untuk keperluan membeli kitab. Namun karena tokonya tutup, mereka memutuskan kembali pulang, dengan cara menumpang truk. Ketika truk sampai di wilayah Kecamatan Kragan, ada 16 orang anak jalanan yang menghentikan truk, kemudian ikut menumpang. Begitu truk sampai jalur Pantura Desa Jatisari, Kecamatan Sluke, anak jalanan mencoba merampas tas pinggang berisi peci dan sarung, serta uang senilai Rp 170 ribu, yang dibawa oleh santri.
Kala itu santri sempat menggedor-gedor kabin dekat sopir, untuk menghentikan truk. Saat truk masih berjalan pelan, para santri ini nekat meloncat. Diduga karena mengenakan sarung dan terburu-buru akibat ketakutan, SA dan MR terjatuh. Korban menderita luka kepala sebelah kiri dan kaki kiri patah, sedangkan 1 korban lain kakinya bengkak akibat terkilir.
Saat peristiwa terjadi, ada warga yang mengetahui peristiwa tersebut, selanjutnya melapor ke Polsek Sluke. Aparat kepolisian langsung datang ke TKP, guna menolong korban dan mengamankan belasan anak jalanan.
Kapolsek Sluke, Iptu Sunandar mengatakan korban dibawa ke Puskesmas Sluke. Namun salah satu korban harus dirujuk ke rumah sakit dr. R. Soetrasno Rembang.
“Kejadian perampasan tas dan uang ini berlangsung di atas truk. Warga yang melaju di belakang truk sempat memergoki, pas santri meloncat ke jalan dan terjatuh. Setelah menerima laporan, kami langsung menuju TKP, “ ujarnya.
Iptu Sunandar menambahkan dari hasil pemeriksaan, pihaknya menduga dua anak jalanan terlibat dalam perampasan barang milik santri. Kedua terduga pelaku yakni MH (22 tahun) warga Surabaya dan seorang anak berumur 16 tahun. Mereka selanjutnya dibawa ke Satreskrim Polres Rembang.
“Satu per satu kita identifikasi, patut kita duga ada 2 pelaku. Setelah itu pukul 20.00 Senin malam, semuanya kita bawa ke Mapolres Rembang, termasuk dua orang terduga pelaku, “ imbuh Kapolsek.
Untuk menghindari kemungkinan peristiwa serupa terulang lagi, pihak kepolisian mengimbau masyarakat sebaiknya dalam bepergian memanfaatkan angkutan penumpang resmi, supaya lebih aman. (Musyafa Musa).