Usai Laga, Kisruh Menjalar Sampai Keluar Lapangan. Kaca Bus Pecah
Perkelahian pemain antara PSIR Rembang dengan PSD Demak. (Foto atas) Bus yang membawa pemain Demak, pecah kacanya akibat terkena lemparan batu.
Perkelahian pemain antara PSIR Rembang dengan PSD Demak. (Foto atas) Bus yang membawa pemain Demak, pecah kacanya akibat terkena lemparan batu.

Rembang – Perkelahian pemain mewarnai pertandingan Piala Soeratin yang mempertemukan PSIR Rembang menjamu PSD Demak Usia 17 tahun, di Stadion Krida Rembang, Jawa Tengah, Sabtu sore (10 Agustus 2019).

Pada babak pertama, kedudukan masih imbang 0 – 0. Memasuki babak kedua, tensi pertandingan mulai meningkat. Lewat skema serangan pemain PSD Demak, terjadi kemelut di depan gawang PSIR. Pemain Demak, Muhammad Riky Ade Setyawan melakukan tendangan. Bola sempat diblok kiper PSIR, Muhammad Imam Agus Faisal. Tapi bola masih bergerak liar di atas kepalanya. Wasit Hadi Susila dari Kabupaten Jepara semula tidak menganggap telah terjadi gol, namun Asisten Wasit mengangkat bendera tanda gol. Setelah wasit berkonsultasi dengan Asisten Wasit, akhirnya gol itu disahkan, tepatnya di menit ke 65. Pemain PSIR langsung melancarkan protes, tapi tak mengubah keputusan. Skor 1 – 0 membuat pemain Demak semakin semangat menambah daya gedor.

Hingga akhirnya melalui serangan cepat, pemain belakang PSIR terpaksa menjatuhkan pemain PSD Demak. Wasit menunjuk titik putih. Hadiah tendangan penalti berhasil dieksekusi Zuda Rahman pada menit ke 83. Skor berubah menjadi 2 – 0 untuk PSD Demak.

Berulang kali melakukan serangan balik, pemain PSIR terbentur kuatnya pertahanan Demak. Gagal menciptakan gol, menjelang bubaran, pemain PSIR terpancing emosinya. Terjadilah perkelahian sampai ke pinggir lapangan. Kiper PSIR memukul pemain Demak, sehingga yang bersangkutan dikartu merah. Situasi semakin memanas, karena baku hantam tak terelakkan. Aparat kepolisian turun tangan, guna meredakan situasi. Setelah itu, laga dilanjutkan lagi. Namun tak berapa lama, wasit membunyikan peluit panjang.

Seusai pertandingan, pelatih PSD Demak, Sudirman mengaku bersyukur timnya meraih kemenangan. Menyangkut insiden yang terjadi, menurut Sudirman pihaknya berusaha menahan diri, supaya satu sama lain tetap menjunjung tinggi sportivitas.

“Jujur saja saya dapat info dari Persik Kendal mengenai gaya permainan PSIR. Tapi terlepas dari itu, kami berusaha maksimal mainnya, “ kata Sudirman.

Sementara itu, pelatih PSIR Rembang, Bambang “Max” Handoyo menganggap pemain Demak, kondisinya jauh lebih siap. Bambang berpendapat emosi pemain muda cenderung gampang tersulut, namun mestinya tidak sampai mengarah perkelahian. Ia berharap tidak terulang lagi pada pertandingan berikutnya.

“Evaluasi tentu kita lakukan. Tapi kalau soal insiden, menurut saya lebih disebabkan keputusan wasit yang kurang bagus, “ keluhnya.

Dalam pertandingan tersebut, seorang pemain PSD Demak dilarikan ke Rumah Sakit Bhina Bhakti Husada Rembang, karena diperkirakan mengalami patah pada bagian lengan kiri. Pasca pertandingan, bus yang ditumpangi pemain Demak dilempari kaca sampingnya, hingga pecah. Polisi bergerak cepat dengan mengamankan sekelompok pemuda yang diduga terlibat. Sampai Minggu malam, mereka masih dikumpulkan di halaman Mapolres Rembang. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan