Lasem – Masalah transportasi menjadi kendala pengiriman bantuan logistik untuk korban bencana tsunami di provinsi Banten, yang sudah terlanjur dikumpulkan oleh berbagai komunitas masyarakat di Kabupaten Rembang.
Di Lasem misalnya, komunitas anak band Home Sick Desa Gedongmulyo, Kecamatan Lasem melakukan penggalangan dana bagi korban bencana tsunami Banten. Setelah itu dibelanjakan dalam bentuk beras 6 sak dan 30 dus mie instan. Mereka sempat keliling untuk menitipkan bantuan tersebut, agar bisa sampai ke lokasi bencana, namun banyak yang menolak, karena kesulitan tenaga dan transportasi. Akhirnya personel band Home Sick, hari Selasa (08/01) mendatangi Pengurus Cabang Lembaga Amil Zakat Infaq Dan Shadaqoh Nahdlatul Ulama (Lazisnu) Lasem, guna menitipkan bantuan berupa bahan makanan itu.
Ketua PC Lazisnu Lasem, Abdullah Hamid mengaku sempat berkoordinasi dengan pengurus lain, apakah bisa diterima atau tidak. Akhirnya sepakat diterima, kemudian bantuan dikumpulkan di Pondok Pesantren Kauman Lasem, yang kini berfungsi sebagai posko penggalangan bantuan bagi korban tsunami Banten, seperti halnya ketika bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
“Ini anak band sudah bersusah payah mengumpulkan bantuan, ya kita hargai semangat kepedulian mereka. Jadi kita terima, apalagi sudah kemana – mana nggak ada yang mau dititipi. Monggo untuk pihak – pihak yang ingin nitip bantuan untuk korban tsunami Banten, akan kita tampung di Ponpes Kauman dulu, “ tuturnya.
Abdullah Hamid membenarkan masalah transportasi menuju lokasi bencana, memang sering menjadi kendala. Selain harus ada tenaga pengawal bantuan, juga perlu biaya pengangkutan. Berbeda dengan bantuan uang, bisa langsung ditransfer via bank. Ketika penggalangan bantuan gempa Lombok beberapa waktu lalu, bantuan logistik dari Lasem sudah dikirim menggunakan armada truk, setelah itu sejumlah komunitas baru datang menyerahkan bantuan berupa barang. Pihaknya terpaksa menolak. Khusus bantuan tsunami Banten, masih akan terus dikumpulkan sumbangan dari masyarakat. Jika sudah banyak, baru dikirim.
“Kalau tsunami masa rehabilitasi bencana cukup panjang, jadi kami nggak buru – buru kirim. Kami maksimalkan dulu, yang pasti akan dikirim. Kebetulan tadi sudah kontak dengan Ketua MUI Pandeglang, Banten, di sana nggak hanya tsunami, tapi juga disusul banjir. Jadi kondisinya sangat memprihatinkan, “ ungkap Abdullah.
Selain bantuan logistik bahan makanan, PC Lazisnu Lasem juga membuka rekening untuk mengumpulkan sumbangan suka rela dari masyarakat bagi korban bencana tsunami Banten. Sampai Selasa sore (08/01) terkumpul hampir Rp 12 Juta, berasal dari penggalangan Ikatan Pemuda NU Lasem, Kotak Lazisnu Masjid Jami Lasem dan Karang Taruna Desa Jolotundo. (Musyafa Musa).