Rembang – Aksi demo mendukung pemindahan Pasar Rembang, hari Kamis (01 November 2018) berlangsung tegang. Para pedagang yang menolak pemindahan pasar sempat membuang selebaran yang dibagikan pendemo.
Awalnya gabungan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Rembang, menggelar demo di depan pasar, mendukung pemindahan Pasar Rembang. Mereka menganggap posisi pasar saat ini tidak tepat, karena berada di pusat kota. Selain itu, pasar dianggap memicu kemacetan, sehingga layak untuk dipindahkan ke kawasan Kampung Baru, atau 0,5 kilo meter sebelah barat pasar yang sekarang.
Peserta aksi mengedarkan selebaran kepada pengunjung maupun pedagang pasar. Pedagang yang selama ini menolak pemindahan pasar, sempat terpancing emosi. Beberapa diantaranya langsung membuang dan menyobek selebaran tersebut.
Pedagang tetap bersikukuh ingin bertahan di pasar lama. Mereka menolak pasar digeser, karena lokasinya kurang strategis dan bisa menurunkan penghasilan.
Ketua Ikatan Pedagang Pasar Rembang, Muhtadi mengungkapkan belakangan ini masih muncul teror. Kalau pedagang tetap menolak, pasar akan dibakar. Jika suatu saat kekhawatiran tersebut terjadi, Muhtadi bersiap melapor ke Kapolri.
“Teror masih saja kami rasakan. Ini bukan main – main lho, kalau nantinya pasar ini kebakaran, saya yakini memang dibakar. Kami akan lapor ke Kapolri langsung, “ ujarnya dengan nada tinggi.
Para pedagang yang umumnya kaum wanita sempat ingin mendatangi pendemo di depan pasar. Namun masih bisa diredakan sejumlah tokoh pedagang, karena khawatir memicu bentrok fisik. Pedagang akhirnya sebatas menonton dari kejauhan. Puluhan aparat kepolisian Polsek Kota dan Polres Rembang turut berjaga – jaga mengantisipasi kemungkinan terburuk.
Sunardi, perwakilan gabungan LSM menilai kebijakan Pemkab Rembang ingin memindahkan pasar sudah tepat. Area bekas pasar nantinya dapat difungsikan sebagai ruang terbuka hijau dan pusat perbelanjaan modern. Hal itu sebagai upaya penataan kota. Apalagi dalam pemindahan pasar, para pedagang juga tidak dipungut biaya sepeserpun.
“Kami anggap banyak pedagang yang belum memahami konsep kebijakan Pemkab Rembang. Ada yang bilang bayar kalau pindah, padahal gratis. Begitu pula kekhawatiran macet, jalan akan dilebarkan dan dibuat jalur lingkar pasar. Apa saja yang dikhawatirkan pedagang, tinggal dicarikan solusinya, “ beber Sunardi.
Selain berorasi, peserta aksi juga menggelar penggalangan tanda tangan di selembar kain putih. Warga yang mendukung pasar pindah, membubuhkan tanda tangan.
Rencananya Pasar Rembang yang menjadi pasar terbesar di Kabupaten Rembang, akan dipindah tahun 2019 mendatang. Pada tahap pertama, Pemkab Rembang mengalokasikan anggaran Rp 59 miliar, dari total kebutuhan dana Rp 80 Miliar. (Musyafa Musa).