PMII Rembang Tanyakan Defisit Anggaran Ratusan M, DPRD Sebut Akumulasi Beberapa Tahun
PMII Rembang saat berada di gedung DPRD, Senin siang (14/04).
PMII Rembang saat berada di gedung DPRD, Senin siang (14/04).

Rembang – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Rembang, hari Senin (14 April 2025) mendatangi gedung DPRD Rembang.

Mereka menyampaikan kegelisahan terhadap sejumlah masalah yang terjadi di Kabupaten Rembang.

Ketua PMII Kabupaten Rembang, Habibur Rohman menyatakan terkait defisit anggaran daerah, sempat beredar angka Rp 236 Miliar, bahkan ada pula yang menyebut sampai Rp 256 Miliar.

Pihak DPRD menanggapi bahwa angka itu merupakan akumulasi dari beragam kebutuhan belanja yang belum terbayarkan sejak tahun 2021 – 2024.

Khusus dalam APBD induk 2025, defisit anggaran hanya sekira Rp 5 Miliar.

“Makanya muncul nilai tersebut. Kalau defisit anggaran kita yang terakhir itu hanya Rp 5 Miliar (di luar yang belum terbayarkan_Red),” ungkapnya.

Pria warga Desa Kenongo Kecamatan Sedan ini menambahkan masalah lain yang muncul dalam audiensi tersebut adalah angka kemiskinan tahun 2024 sebesar 14,02 %, sedikit menurun apabila dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 14,17 %.

Tapi menurutnya, angka pengangguran cenderung meningkat, karena efek melemahnya kondisi ekonomi, kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dampak efisiensi anggaran.

“Mohon DPRD dan Pemkab Rembang mengatasi masalah ini, dengan mencarikan solusinya,” ujar Habibur.

Sementara itu, Ketua DPRD Rembang, Abdul Rouf menyampaikan terima kasih atas masukan-masukan dari kalangan mahasiswa.

“Karena tujuannya untuk Rembang lebih baik kedepan. Kita akan terus bersama-sama mengawal APBD,” kata Rouf.

Ia bahkan mempersilahkan jika mahasiswa memerlukan dokumen APBD, bisa langsung datang ke ruang kerjanya.

“Panjenengan ingin tahu dokumen APBD, langsung ke DPRD, monggo, ini rumah rakyat, nggak usah terlalu formal. Datang saja ke ruangan saya,” pungkasnya. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan