

Rembang – Seorang anak perempuan berusia 9 tahun meninggal dunia, dalam peristiwa kecelakaan lalu lintas di jalur Pantura Semarang – Surabaya, sekitar Perempatan Pasar Penthungan Rembang, Jum’at sore (31 Januari 2025) sekira pukul 16.20 Wib.
Pantauan di TKP tampak sangat memilukan, karena sang ibu terus memeluk jasad anaknya yang tergeletak di pinggir jalan.
Kasat Lantas Polres Rembang, AKP Sugito melalui Kepala Unit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas, Ipda Rahmat Hersa Widiatmoko menjelaskan dari hasil olah TKP, awalnya ada pengendara sepeda motor Honda Scoopy, ES (42 tahun) warga Desa Tasikagung, Rembang berjalan dari arah timur ke barat, memboncengkan putrinya.
Posisi sepeda motor di sebelah kiri, sama-sama berjalan beriringan dengan sebuah truk yang sempat tidak diketahui identitasnya.
Diduga pengemudi truk kurang memperhatikan situasi arus lalu lintas, sehingga menyenggol sepeda motor Honda Scoopy.
Setelah itu, sepeda motor terjatuh. Pembonceng sepeda motor jatuh ke kanan, sehingga terlindas ban belakang truk sebelah kiri.
Korban meninggal dunia, dengan kondisi luka berat pada bagian kepala.
“Jadi posisi sepeda motor dan kendaraan yang tidak diketahui identitasnya ini, sama-sama dari arah timur ke barat. Truk nyenggol motor, kemudian sepeda motor terjatuh. Pembonceng jatuh ke arah kanan, kena ban belakang sebelah kiri. Untuk pengendara sepeda motor, sang ibu selamat,” terangnya.
Pasca kejadian, anggota Satlantas Polres Rembang menggelar olah TKP, mengecek korban dan meminta keterangan sejumlah saksi.
Polisi melakukan penyelidikan, menyangkut kasus tabrak lari tersebut. Namun belakangan sudah ada truk box berwarna putih yang diamankan, karena diduga terlibat dalam kejadian itu.
Sopir truk box, berinisial GS (37 tahun) warga Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, sampai Sabtu pagi (01 Februari 2025) masih menjalani pemeriksaan petugas Satlantas Polres Rembang.
“Kami sampai Sabtu pagi ini masih meminta keterangan sopir truk box,” imbuh Kanit Gakkum. (Musyafa Musa).