

Rembang – Kabupaten Rembang sejatinya memiliki banyak bibit pemain sepak bola potensial.
Salah satunya Muhammad Taufiq Qurrohman, umurnya baru 18 tahun, sudah melakoni debut di tim senior PSIR Rembang. Ia termasuk pemain termuda di squad Laskar Dampo Awang. Namun memiliki mental bertanding dan kemampuan sangat bagus.
Warga Desa Ngadem Rembang, anak kedua pasangan Rondim dan Siti ini bahkan berhasil mencetak satu-satunya gol melalui sundulan kepala, ketika melawan Persebi Boyolali di Stadion Kebo Giro Boyolali, dalam lanjutan Liga 4 Jawa Tengah.
Taufiq, demikian sapaan akrabnya mengaku sudah senang sepak bola sejak kelas VI SD.
Ia memperkuat tim sepak bola Ngadem dan sering main antar kampung.
“Sepak bola bener-bener saya tekuni mas. Kalau bola volly dan badminton sekedar hobi,” tuturnya, Selasa (14 Januari 2025).
Remaja lulusan SD Ngadem, SMP N 5 Rembang dan kelas khusus olahraga (KKO) SMA N 3 Rembang ini menyebut pernah membela tim yunior PSIR saat pra Porprov Jawa Tengah. Kemudian ikut seleksi di tim senior, ternyata berhasil lolos.
Ia tidak menyangka, karena membela tim PSIR merupakan impiannya sejak kecil.
“Alhamdulilah, rezeki mas, orang tua tentu sangat senang. Selama ini saya jadi penonton, sekarang malah jadi pemain. Nah itu jadi motivasi dan kebanggaan tersendiri,” imbuh Taufiq.
Pemain dengan tinggi badan 170 centi meter tersebut memiliki posisi asli sayap kiri, tetapi kadang ditempatkan sebagai second striker.
“Waktu main dengan Boyolali saya menempati second striker, di belakang mas Rudi Santoso. Kalau disuruh milih, jujur saya lebih nyaman di posisi second striker,” terangnya.
Tidak Menyangka
Taufiq menambahkan gol perdana bersama PSIR di laga tandang, sempat membuatnya tidak percaya.
“Waktu itu ya senang sekali, karena nggak menyangka, masak saya ngegolin. Apalagi gol untuk menyamakan kedudukan, meski akhirnya kita kalah 2 – 1,” imbuh Taufik.
Kalau nantinya di laga tandang melawan Persipur Purwodadi, Rabu sore (15/01), ia dimainkan pelatih, Taufiq menegaskan siap memberikan penampilan terbaik.
“Dimainkan atau tidak, kan tergantung pelatih. Saya intinya kalau dimainkan dan diberi kepercayaan, harus fighting spirit, menunjukkan kemampuan yang saya miliki, bertempur habis-habisan lah,” tandasnya.
Soal impian kedepan, Taufiq ingin mengalir saja. Namun obsesinya bisa bermain di kompetisi sepak bola lebih tinggi.
“Mungkin main di Liga 3, Liga 2 atau lebih tinggi lagi,” pungkas anak kedua dari dua bersaudara ini.
Saat ditanya kemungkinan akan mendaftar anggota TNI/Polri, Taufiq yang memiliki potongan rambut cepak ala TNI ini mengaku untuk sementara belum ada rencana, karena ingin fokus bermain di sepak bola.
Sementara itu, pelatih PSIR Rembang, Hariyanto membenarkan grafik permainan Taufik semakin meningkat.
Tim pelatih akan memberikan kepercayaan untuk masuk line up, ketika melawat ke kandang Persipur Purwodadi.
“Ya meningkat, masuk line up (akan kita mainkan). Kita (tim) akan berangkat dari Rembang Rabu pukul 08.00 pagi, membawa 21 pemain sesuai regulasi,” terang pelatih asal Desa Landoh Kecamatan Sulang ini. (Musyafa Musa).