Jakarta – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memastikan mulai tahun 2025, jatah pupuk subsidi dipermudah langsung ke petani.
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono menyatakan rantai distribusi yang semula cukup panjang, kini dipangkas.
“Seperti janji Presiden Prabowo Subianto, bahwa pupuk langsung ke petani, pupuk kuotanya ada dan nggak banyak rantai distribusi, pastikan petaninya menerima,” tandasnya, dilansir dari akun tik tok Mas Dar (Sudaryono_Red).
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menyampaikan nantinya distribusi pupuk subsidi, dari PT Pupuk Indonesia langsung ke petani. Kabar gembira lainnya, kuota pupuk dinaikkan dua kali lipat dibandingkan tahun 2024.
“Kami sudah membuat keputusan, distribusi pupuk kami serahkan ke Pupuk Indonesia. Pupuk Indonesia langsung direct ke kelompok petani. Volume pupuk juga ditambah dua kali lipat,” timpal Amran.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Pangan Indonesia, Zulkifli Hasan menegaskan ribetnya aturan distribusi pupuk subsidi, banyak yang dipangkas di era Prabowo.
Penanggung jawab distribusi di tangan Kementerian Pertanian. Tidak ada lagi dari Bupati dan Gubernur.
Jalurnya, dari Pupuk Indonesia, mengirim ke gabungan kelompok tani (Gapoktan). Pihak Gapoktan-lah yang bertanggung jawab sampai ke petani.
“Jadi kalau ada kesalahan penerima, berarti data ada di Gapoktan,” terangnya.
Kuota Pupuk Subsidi
Zulkifli menambahkan pemerintah sedang membuat Keputusan Presiden (Kepres), sehingga mulai bulan Januari tahun 2025 sudah menggunakan format yang baru.
“Muda-mudahan dengan keputusan ini, Januari, Februari dan seterusnya, pupuk subsidi ini tidak lagi menjadi masalah,” imbuh Zulkifli.
Pupuk Subsidi di Indonesia pada tahun 2018 silam mencapai 9,55 Juta ton, tapi kemudian semakin menurun, pada tahun 2024 tinggal 4,73 Juta ton.
Tahun 2025, pemerintahan Prabowo-Gibran mengembalikan angka pupuk subsidi menjadi 9,55 Juta ton, untuk mengejar swa sembada pangan. (Musyafa Musa).