Pasar Rembang : “Tetap Di Lokasi Sekarang, Tapi Kalau Mau Pindah Ke Jl. Rembang-Blora Saya Malah Sangat Senang…”
Pasar Rembang dulu dan sekarang.
Pasar Rembang dulu dan sekarang.

Rembang – Calon Bupati Rembang terpilih, Harno tetap akan mempertahankan lokasi Pasar Rembang yang sekarang.

Namun ia merasa lebih senang, jika pedagang ternyata mau pasar dipindah ke jalan Rembang – Blora, untuk pengembangan kota.

Harno menyatakan kuncinya bagaimana keinginan para pedagang. Jika pedagang tetap menghendaki bertahan di lokasi saat ini, harus dibangun bertingkat, supaya bagian bawah bisa dimanfaatkan untuk lahan parkir, sehingga tidak mengganggu lalu lintas di jalan raya.

“Mau tidak mau ya harus ditingkat, jadi lahan parkir bisa di bawah dan di atas juga ada,” tuturnya.

Selain itu, Pemkab Rembang berencana komunikasi dengan pabrik rokok Djarum yang menempati lahan di sebelah utara pasar, untuk perluasan pasar atau menambah lahan parkir.

Jika pabrik rokok menyetujui tawaran lahannya bisa dibeli atau melalui mekanisme tukar guling, tentu akan melegakan.

“Saya akan komunikasi dengan pabrik Djarum. Kalau tanahnya bisa dibeli atau ditukar guling, aku yakin akan efektif ke depan, luasnya kan lumayan di situ,” imbuh Harno.

Saat ada usulan dari masyarakat di luar pedagang pasar yang menginginkan Pasar Rembang dipindah saja ke jalan Rembang-Blora, untuk pengembangan kota kedepan, Harno mengakui gagasan tersebut sangat bagus.

Namun Harno mengembalikan kepada para pedagang. Apabila pedagang mau, ia merasa lebih senang.

“Kalau pedagang setuju, mau ke arah Blora, saya malah sangat senang. Kalau mau tetap pengin di situ, saya pun akan di situ. Tapi kalau diarahkan keselatan do gelem, seneng, saya ya sangat seneng juga. Cocoknya di mana, sambil jalan. Prinsipnya, pedagang senang, rakyat umum senang. Itu pemikiran yang bagus,” bebernya.

Sebelumnya pada era Bupati Rembang, Abdul Hafidz mempunyai wacana memindahkan pasar ke bekas pasar hewan Kampung Baru Sumberjo, sebelah barat pasar saat ini. Lahan pasar yang ditinggalkan akan difungsikan untuk ruang terbuka dan pertokoan modern.

Anggaran dari pemerintah pusat sudah siap Rp 120 Miliar. Tapi pedagang menolak rencana itu, karena alasan tempatnya kurang strategis dan rawan sepi pembeli. Akibatnya sampai sekarang pemindahan pasar belum terwujud. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan