Sluke – Seorang wanita warga Desa Pangkalan Kecamatan Sluke, Siti Khulifah mempunyai bisnis menarik dari bahan daur ulang dengan sistem Ecoprint.
Ecoprint merupakan teknik cetak menggunakan bahan alami, seperti daun, bunga, batang atau ranting tanaman untuk menciptakan pola kain.
Siti Khulifah mengaku menciptakan produk seperti hijab, tas, hiasan dinding, sandal, tumbler dan gelas mug ecoprint.
“Produk ini asli buatan tangan, memadukan motif daun-daun dengan warna bervariasi yang pekat dan menyala, supaya lebih terlihat menarik,” tuturnya.
Air Mata pengantin
Siti menambahkan khusus Ecoprint memiliki empat produk unggulan, yakni baju, mug, tumbler dan kerudung.
Untuk menghasilkan warna menarik, biasanya wanita berusia 34 tahun ini memakai bahan dari daun jati, daun jaranan, daun kelengkeng, jarak wulung, jambu biji dan daun air mata pengantin.
“Daun air mata pengantin itu tumbuh liar mas, di belakang rumah sakit banyak. Untuk daun-daun tertentu, seperti daun Afrika, biasanya dari daerah pegunungan berhawa sejuk, seperti Wonosobo dan Bogor,” imbuhnya.
Siti menyebut dirinya menamakan usahanya Mutiara Collection dan bekerja sama dengan Rumah BUMN yang diprakarsai Semen Gresik, sejak tahun 2019 lalu.
Ia menilai pelatihan yang digelar Rumah BUMN sangat bagus dan lengkap.
“Banyak sekali manfaatnya, terutama untuk memperluas pasar, meningkatkan omset dan menambah ilmu dunia usaha. Semoga kerja sama ini memberikan efek positif. Untuk omset kami, rata-rata baru Rp 12 Juta per tahun,” beber Siti.
Senior Manajer Komunikasi Dan CSR PT Semen Gresik, Sulistyono mengapresiasi kerja keras Siti Khulifah, untuk mewujudkan kemandirian.
“Kami akan terus mendukung kemajuan dunia usaha, sehingga temen-temen UMKM bisa terus tumbuh memberikan manfaat bagi kemajuan perekonomian daerah,” terangnya.
Selama 4 tahun berdiri, Sulistyono menimpali Rumah BUMN membukukan transaksi Rp 3,9 Miliar, dengan 415 mitra UMKM dan telah mengadakan 112 kali pelatihan kepada para binaan. (Musyafa Musa).