Rembang – Joko Santiko tinggal di Desa Soditan Kecamatan Lasem, berdekatan dengan lingkungan pondok pesantren.
Joko yang kala itu masih non Islam mengaku terganggu tiap kali mendengar suara Adzan.
“Apalagi kalau pas mau istirahat, sering terganggu juga sich,” tuturnya.
Tapi seiring kebiasaan mendengar Adzan, kemudian kerap bergaul dengan umat Islam, hidayah dari Allah SWT akhirnya tiba.
Ada satu momen, muncul dorongan kuat yang benar-benar menggerakkan hatinya untuk memeluk agama Islam.
“Ya kesadaran pribadi saja mas, nggak ada paksaan sama sekali dari siapapun,” imbuh pria yang akrab disapa Joy ini.
Setelah masuk Islam, Joko Santiko merasakan betapa nyamannya mendengarkan suara Adzan. Baginya, masuk Islam sangat menyenangkan.
“Yang selalu saya rindukan adalah suasana kekeluargaan sesama umat,” ucapnya.
Joko Santiko pada hari Rabu (02 Oktober 2024), hadir dalam forum pembinaan dan silaturahmi Mualaf di Kantor Baznas Kabupaten Rembang.
Total ada 57 orang Mualaf hadir, dari Desa Dorokandang, Sendangcoyo, Gedongmulyo, Karangturi, Jolotundo, Babagan, Sumbergirang, Sriombo, Soditan, Selopuro Kecamatan Lasem.
Kemudian dari Desa Gegunung Wetan, Kelurahan Sidowayah, Kelurahan Leteh Kecamatan Rembang, Desa Pandangan Wetan Kecamatan Kragan, Desa Segoromulyo dan Pamotan Kecamatan Pamotan, Desa Sidorejo Kecamatan Sedan, serta Desa Wonokerto Kecamatan Sale.
Bantuan Produktif
Ketua Baznas Kabupaten Rembang, Mohammad Ali Anshory menjelaskan pihaknya menyalurkan bantuan produktif kepada 16 orang Mualaf.
“Ada bantuan berupa alat kupas rajungan 4 orang, alat tangkap rajungan (bobo) 5 orang dan modal usaha, totalnya 16 orang. Mohon dirawat, semoga bantuan ini bisa bermanfaat untuk jangka panjang,” bebernya.
Ali menambahkan kegiatan ini digelar bersama Rumah Mualaf dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Pak Kiai Mustofa dari Rumah Mualaf dan pak Kiai Athoillah dari MUI ikut hadir. Tentu tidak akan berhenti sampai di sini saja. Yang jelas saya sangat senang bisa bertemu panjenengan semua,” kata Ali.
Di akhir acara, ulama KH. Syarofuddin Ismail Qoimaz memberikan tausiyah kepada para Mualaf, untuk mempertebal keimanan dan ketaqwaan mereka. (Musyafa Musa).