

Sulang – Lima ribuan benih ikan tombro dan nila ditebar di Embung Sudo Kecamatan Sulang, Jum’at pagi (08 Maret 2024).
Selain itu, ada ratusan bibit pohon durian, alpukat, kawis dan sawo kecik ditanam di pinggir Embung Sudo. Sebagai acara penutup digelar ngopi pagi bareng Bupati.
Kegiatan yang diramaikan Sanggar Tari Selayur Kampung Sudhoku tersebut sekaligus menjadi puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-78 di Kabupaten Rembang.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengapresiasi kegiatan semacam ini, karena memiliki manfaat untuk jangka panjang.
Ia berharap tiap tiga bulan sekali digelar, sehingga menjadi jembatan informasi dari pemerintah kepada masyarakat.
“Saya respect sekali, karena acara seperti ini sederhana dan berkelanjutan. Ada tabur benih ikan, ada penanaman pohon, daripada kegiatan besar, tapi bar wis. Saya ingin tiap tiga bulan sekali ketemu, nanti tempatnya bergantian,” tuturnya.
Hafidz juga membuka ruang kritik untuk Pemerintah Kabupaten Rembang. Bukan hanya berita-berita bagus saja yang diangkat, tetapi kalau ada berita jelek sekalipun, menurutnya tidak masalah.
“Bukan berarti kami ingin dijunjung-junjung di tengah masyarakat, tidak. Yang penting masyarakat tahu tentang pembangunan di Kabupaten Rembang. Yang jelek diberitakan yang jelek, yang baik diberitakan yang baik, inilah yang seimbang,” kata Bupati.
Bupati menimpali sudah banyak yang dilakukan Pemkab Rembang, untuk menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi maupun indeks pembangunan manusia (IPM).
Desa Pinggiran
Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Rembang, Musyafa menyebut dipilihnya Desa Sudo, karena sesuai konsep HPN berlangsung di desa pinggiran atau terluar.
“Tahun 2020 kita gelar di Desa Ngroto Kecamatan Pancur, kemudian Desa Ngajaran Kecamatan Sale, desa pucuk wetan mriko. Terakhir tahun 2023 di Dusun Siwalan Sukun Desa Dadapan Sedan, mobil sampai kelorot-lorot. Tahun ini di Sudo,” ungkapnya.
Konsep itu bertujuan supaya wartawan dan tamu undangan bisa melihat langsung seperti apa kondisi infrastruktur di desa terluar.
“Alhamdulillah sekarang jalan antar kecamatan sudah bagus. Kemarin waktu kami naik dari Sulang – Gunem – Trembes sampai puncak Gunung Buthak, jalan bagus, bahkan mobil bisa parkir di puncak gunung. Ini bukan berarti karena pak Bupati rawuh, saya apik-apik. Tapi memang betul, itu yang dirasakan masyarakat,” imbuh Musyafa.
Musyafa menimpali keterbukaan Pemkab Rembang menjadi bagian dari upaya untuk mewujudkan dunia pers yang sehat dan kuat.
“Kalau ada berita nyelekit, panas-panas, mohon ampun didukani pak. Cukup dilirik dan disabari mawon, mungkin itu salah satu wujud kasih sayang wartawan dengan pemerintahan,” pungkasnya. (Musyafa Musa).