Masuk Formatur, Dua Orang Ini Tidak Dilibatkan Dalam Pembentukan Pengurus KONI Rembang
Pelantikan pengurus KONI Kab. Rembang, hari Selasa. (Insert) Tiga calon Ketua Umum KONI saat Musorkab.
Pelantikan pengurus KONI Kab. Rembang, hari Selasa. (Insert) Tiga calon Ketua Umum KONI saat Musorkab.

Rembang – Dua orang calon Ketua Umum KONI Kabupaten Rembang yang tidak terpilih, namun masuk dalam tim formatur, Harry Massahir dan Anang Purwandono mengaku sama sekali tidak dilibatkan, dalam pembentukan pengurus KONI masa bhakti 2023 – 2027.

Padahal ketika Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) Kabupaten Rembang di Hotel Fave 23 Desember 2023 lalu, para peserta cabang olahraga sepakat memasukkan Harry dan Anang dalam tim formatur pembentukan pengurus KONI. Bahkan saat itu langsung diputuskan oleh pimpinan sidang Musorkab.

Harry Massahir mengaku sampai hari ini, Selasa (27/02) tidak pernah diundang rapat secara resmi oleh Ketua KONI terpilih, Afif Hartiyadi. Bahkan ia sama sekali tidak tahu, pembahasan mengenai pengurus KONI yang dilantik hari ini.

“Saya selaku salah satu anggota formatur hasil Musorkab, sampai dengan hari ini memang betul, saya tidak pernah diundang rapat. Jadi saya tegaskan saya tidak tahu sama sekali, terkait susunan kepengurusan,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan Anang Purwandono. Dirinya juga tidak pernah diundang rapat dan duduk satu meja, untuk menyusun pengurus.

Tapi menurut informasi yang ia terima, tanpa keterlibatan tim formatur pun tidak masalah. Ia pribadi enggan menanyakan hal itu, karena dari awal tidak pernah diajak.

“Saya sich nggak masalah, nggak dilibatkan. Saya terserah saja. Memang sama sekali saya tidak pernah diundang, tidak pernah diajak rembugan. Katanya tanpa keterlibatan formatur, nggak masalah. Tanda tangan saya nggak dibutuhkan, infonya seperti itu. Saya nggak tanya, karena saya tidak dilibatkan,” ujar Anang.

Tanggapan Ketua Umum KONI

Menanggapi masalah tersebut, Afif Hartiyadi selaku Ketua Umum KONI terpilih menyatakan pada prinsipnya tim formatur bersifat membantu.

Secara personal pemilihan pengurus, ia berkonsultasi kepada Bupati dan Wakil Bupati Rembang. Tujuannya agar langkah KONI kedepan bisa sinergi dengan kebijakan Pemkab Rembang. Yang penting tim pengurus solid.

“Secara prinsip kisi-kisi, kalau personal kami intens komunikasi dengan Bupati dan Wakil Bupati, itu lebih urgent, karena salah satu syaratnya SK dari provinsi turun, ada rekom dari Bupati. Kita sinergi dengan Pemda, bagaimana tim pengurus ini solid,” tandas Afif.

Saat pelantikan pengurus KONI Kabupaten Rembang, Afif juga menegaskan siap mundur, apabila Bupati Rembang yang terpilih pada Pilkada bulan November 2024 ini tidak cocok dengan dirinya.

Afif beralasan, Ketua Umum KONI harus sejalan dengan Bupati. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan