Rembang – Ketika kalangan pemula ingin bermain Billiard, salah satu yang paling utama dipelajari adalah kuda-kuda tangan.
Kalau kuda-kuda tangannya sudah kuat, diharapkan pukulan ke bolanya juga akan maksimal.
Achmad Mahmiludin alias Udin Bejo, seorang pemain senior Billiard menyampaikan hal itu, saat menjadi instruktur Coaching Clinic atau semacam pelatihan singkat di D’ PW Ngopi Desa Kabongan Kidul, sebelah barat RSUD dr. R. Soetrasno Rembang, Jum’at pagi (01 Maret 2024).
Setelah kuda-kuda menguasai, barulah pemain belajar macam-macam pukulan.
“Setelah cara pegang tongkat Billiard sudah bener, kemudian kuda-kuda tangan harus kuat. Kalau nggak kuat, arah pukulannya nggak akurat. Tahap selanjutnya baru belajar materi yang lain, secara bertahap,” terang pria warga Kelurahan Sidowayah Rembang ini.
Dalam Coaching Clinic tersebut, para wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Rembang mencoba langsung permainan Billiard, dengan bola 9.
Teknik permainan, bola putih disodok untuk mengenai satu per satu bola secara berurutan, sesuai nomor bolanya. Apabila ada pemain mampu memasukkan bola nomor 9, maka yang bersangkutan dinyatakan menang.
“Siapa yang memasukkan bola nomor 9 itulah pemenangnya. Misalnya bola 9 ada di dekat lubang. Pemain giliran nembak bola nomor 3. Bola putih diarahkan ke nomor 3 dan akhirnya mengenai bola 9, lalu masuk, ya permainan selesai, dia menang,” imbuh Udin Bejo.
Pemain Billiard senior lainnya yang ikut mendampingi, Eko Endi Heryanto mengamati kebanyakan pemain pemula, pukulannya masih goyang.
Tapi hal itu wajar, karena masih di awal-awal. Nantinya kalau sering dilatih, pasti akan terbiasa.
“Ini kan baru teknik dasar ya, jadi lumrah pukulan masih goyang. Awalnya memang gitu, dulu saya sendiri juga gitu. Kalau giat berlatih, lama kelamaan akan bisa mengatasi,” beber pria warga Tawangsari Leteh Rembang tersebut.
Stick Seharga Pajero
Pengelola D’ PW Ngopi, Firman Nur Charisma berharap kedepan olahraga Billiard akan semakin berkembang. Ia mencontohkan saat launching warung, pihaknya menggelar turnamen Billiard yang diikuti 32 peserta dari berbagai daerah.
“Ada dari Rembang, Kudus, Grobogan dan Tuban Jawa Timur. Kita ingin mengadakan event Billiard rutin. Nggak hanya usaha kami berkembang, tapi bagaimana Billiard juga ikut berkembang,” tandasnya.
Nur Charisma mendukung Coaching Clinic semacam ini, untuk menggaungkan olahraga Billiard.
“Saat ini baru ada dua meja. Do’akan semoga kami bisa memperluas usaha, nambah meja lagi, insyaallah,” imbuh Charisma.
Sementara itu, Rendi Teguh Wibowo dari Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI Rembang menyatakan melalui pelatihan singkat, wartawan bisa mengetahui teknik olahraga Billiard dan menyebarluaskan informasinya kepada masyarakat.
“Kalau ada pemain pelanggaran, pemain lawannya bebas menempatkan bola putih. Termasuk kita baru tahu juga, harga stick Billiard ada yang Rp 450 Ribu, kemudian standar lebih bagus kisaran Rp 1,5 sampai 2 Juta. Bahkan cukup kaget, ada stick Billiard seharga mobil Pajero. Jalannya Coaching Clinic hari ini, menyenangkan dan bermanfaat. Siap kita follow up, dengan latihan bersama,” ungkapnya. (Musyafa Musa).