“Sing Ora Sanggup, Mundur…” Bupati Pimpin Apel Pagi Di DPU Taru, Sebut Jeglongan Sewu
Bupati Rembang, Abdul Hafidz memimpin apel pagi di kantor Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang, Senin pagi (02/01).
Bupati Rembang, Abdul Hafidz memimpin apel pagi di kantor Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang, Senin pagi (02/01).

Rembang – Bupati Rembang, Abdul Hafidz meminta kepada pegawai untuk mundur dari jabatannya, apabila tidak sanggup menangani masalah jalan.

Hal itu ia sampaikan ketika memimpin apel pagi di halaman kantor Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Rembang, Senin pagi (02 Januari 2023). Bupati menegaskan kalau ada pegawai tidak sanggup, akan digantikan personil lain. Ia memberikan waktu antara 1 – 2 Minggu.

“Sing ora sanggup, mundur, sudah nanti tak ganti. Kalau masih sanggup, jalan. Saya kasih waktu 1 – 2 Minggu. Pak Kepala Dinas serius ini, karena sudah crowded. Kita bukan apa-apa, tapi berikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, “ tandasnya.

Bupati menyinggung komentar miring dari warga, terkait sindiran wisata 1.000 lubang, menanggapi banyaknya lubang di berbagai ruas jalan.

“Ayo do wisata di 1000 lubang (jeglongan sewu-Red), ini kan sindiran menyakitkan. Kenapa kita harus diam, ayo bersama-sama ke lapangan. Jangan alasan nunggu ini, nunggu itu, ini itu, ora bar-bar nanti, “ kata Bupati.

Hafidz juga menyoroti banyaknya jalan yang berubah menjadi seperti sungai, ketika turun hujan deras, lantaran tidak adanya saluran air yang memadai. Semisal jalan antara Clangapan – Pamotan, kemudian jalan antara Sulang – Gunem.

Ia memerintahkan pegawai Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang untuk turun ke lapangan, ketika hujan deras.

“Saya keliling kemana-mana pas hujan, jalan menjadi sungai. Mana pegawai PU-nya, “ ucapnya dengan nada tinggi.

Manakala menjumpai kondisi semacam itu, penambahan gorong-gorong (saluran air) menjadi hal wajib atau setidaknya air dialirkan dulu ke kanan kiri jalan, supaya tidak terlalu lama menggenang.

“Pas hujan ayo keliling ke lapangan. Nggak ada mobil, minta pak Kepala Dinas. Mobil dipakai untuk ke lapangan, bukan untuk foya-foya. Kalau pas hujan, ngeri jalan kita, “ bebernya.

Menurutnya, penanganan di lapangan diprioritaskan terlebih dahulu. Soal administrasi bisa menyusul belakangan. Yang terpenting dokumentasi lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan