Rembang – Tahukah anda, Balita mengunyah makanan, sangat penting manfaatnya untuk perkembangan bahasa.
Semakin sering mengunyah, maka akan semakin bagus. Begitu pula sebaliknya, jika jarang mengunyah makanan, rentan berpotensi mengalami gangguan berbahasa.
Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi RSUD dr. R. Soetrasno Rembang, Rahmatika menjelaskan ketika anak Balita mengunyah, membuat lidah, rahang dan otot-otot di sekitar mulutnya bergerak.
“Jadi ketika ada anak mengalami gangguan berbahasa atau artikulasinya ndak jelas, pasti saya tanya sama orang tuanya, makannya gimana, dikunyah nggak. Mungkin bagi orang awam ini dianggap sepele, padahal menentukan. Anak yang mengunyah sekali dua kali, langsung dimakan, nggak selincah dengan anak yang terbiasa lama mengunyah, “ terangnya.
Selain pentingnya mengunyah makanan, Dokter Rahmatika juga menyarankan orang tua untuk memperhatikan respon anak, ketika disuruh.
Ia mencontohkan saat anak diminta berjabat tangan dengan orang lain, cermatilah sorot matanya.
“Anak dengan gangguan bahasa, biasanya disertai juga dengan gangguan atensi. Kalau diajak salim (jabat tangan-Red) matanya kemana-mana, nggak fokus dengan kita. Kalau sudah seperti itu, orang tua harus mulai waspada, “ imbuh Rahmatika.
Dokter yang tinggal di Desa Mondoteko, Rembang ini menyebut semakin cepat penanganan, maka akan lebih baik untuk proses kedepan.
“Saya ikut Webinarnya tentang itu. Paling bagus ditangani medis sebelum usia 3 tahun dan maksimal usia 5 tahun. Semakin dini intervensi, semakin baik hasilnya, “ ucapnya.
Di Kabupaten Rembang sendiri, kasus anak mengalami keterlambatan berbahasa, tergolong cukup tinggi. Terapinya pun memakan waktu beragam dan membutuhkan kesabaran ekstra dari orang tua. (Musyafa Musa).