

Sarang – Tiga masalah, yakni Sampah, sanitasi serta perlaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang masih rendah di Kecamatan Sarang, saat ini menjadi perhatian khusus.
Camat Sarang, Nasaton Rofiq menjelaskan pihaknya perlu strategi tambahan agar masalah-masalah tersebut bisa diatasi.
Tidak hanya dengan rapat, seminar maupun evaluasi. Tapi harus ada contoh gerakan langsung.
“Misalnya di rumah saya itu nggak ada air peceren, karena saya punya septic tank khusus untuk air limbah rumah tangga. Jam setengah 5 pagi saya sudah bangun, bersih-bersih. Masalah perilaku hidup bersih dan sehat ini di masyarakat kita kurang maksimal dan belum dihayati betul, “ terangnya.
Nasaton menimpali pada lomba Forum Kesehatan Desa (FKD) tingkat Kabupaten Rembang tahun 2022 ini, Kecamatan Sarang menempati posisi terakhir dari total 14 kecamatan.
“Kenyataannya dalam lomba FKD kita ranking 1 paling belakang, ranking 16 dan 17. Sekali lagi, harus ada strategi khusus, “ tandasnya.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggelar kerja bhakti massal. Diawali dari Desa Nglojo Kecamatan Sarang, hari Senin (14 November 2022). Pegawai kantor kecamatan bersama anggota TNI/Polri, aparat desa dan masyarakat melakukan bersih-bersih ke sejumlah lokasi.
Kegiatan serupa akan digelar rutin sebulan sekali, dengan lokasi berpindah-pindah, sebagai bentuk kampanye hidup sehat.
“Alhamdulillah hari ini dimulai di Desa Nglojo. Bulan depan bergilir, kita adakan seperti ini, dengan melibatkan masyarakat. Pemerintah tak bisa sendiri, tanpa dukungan semua pihak, termasuk masyarakat, “ imbuh Nasaton.
Menurut Camat, dengan aparat terjun langsung ke desa, nantinya akan ditindaklanjuti secara kontinyu. Ia juga mendorong dana desa dapat dioptimalkan, salah satunya untuk menopang masalah kesehatan. (Musyafa Musa).
Tetap Semangat, Kerja Ikhlas, Kerja Keras