Yukk Lihat Sejumlah Perbedaan, Bantuan Nelayan Kecil Dari Provinsi Jateng Dan Pemkab Rembang
Nelayan pengguna perahu cokrik di Rembang saat melaut. Kelompok ini sebagai penerima bantuan dari pemerintah.
Nelayan pengguna perahu cokrik di Rembang saat melaut. Kelompok ini sebagai penerima bantuan dari pemerintah.

Rembang – Nelayan kecil di Kabupaten Rembang akan mendapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah maupun Pemkab Rembang.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz saat hadir dalam kegiatan sosialisasi bantuan nelayan di lantai IV Kantor Bupati, hari Senin (31 Oktober 2022) menjelaskan bantuan dari provinsi Jawa Tengah sebanyak 1.947 orang. Bentuk bantuan berupa dana untuk membeli solar, senilai Rp 924 Ribu per orang.

“Yang bantuan dari provinsi, nanti lewat BRI. Kartunya akan aktif untuk membeli solar. Hari ini sosialisasi dari provinsi, insyaallah Kamis besok sosialisasi BLT nelayan yang dari kabupaten, “ terangnya.

Sedangkan untuk bantuan dari Kabupaten Rembang, jumlah sasaran sekira 2.900 an orang, berbentuk bantuan uang tunai dengan nominal Rp 600 Ribu per orang dan cair pada bulan November 2022, bisa digunakan membeli solar atau memenuhi keperluan yang lain. Ia menegaskan 1 nelayan tidak boleh menerima bantuan doble.

“Artinya nelayan kecil yang sudah dapat bantuan dari provinsi, tidak mendapatkan bantuan dari kabupaten. Jadi yang sudah dapat satunya, ojo melu ngeroyok yang lain, “ imbuh Bupati.

Hafidz menyampaikan perbedaan bantuan nelayan kecil antara provinsi dan kabupaten tersebut, supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat nelayan. Tapi pada prinsipnya sama-sama bertujuan mengendalikan inflasi, akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

“Jadi beda ya, saya berharap kepada kawan-kawan nelayan untuk memanfaatkan bantuan tersebut sebaik mungkin, “ tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Rembang, Sofyan Cholid menjelaskan pada awalnya ada 2.063 nelayan yang diajukan guna menerima bantuan pembelian solar dari Provinsi Jawa Tengah.

Namun setelah diverifikasi, tinggal menjadi 1.947 orang, karena faktor pemilik telah meninggal dunia atau kapal sudah dijual.

“Yang tidak tercover bantuan provinsi, akan kita masukkan ke bantuan kabupaten, “ terang Cholid.

Dalam sosialisasi itu, hadir sejumlah perwakilan kelompok nelayan, kemudian pihak bank maupun perwakilan dari Pertamina.

Nelayan diminta meneruskan hasil sosialisasi kepada rekan-rekannya di kampung, sehingga bisa mengetahui bahwa sasaran penerima bantuan adalah nelayan kecil atau pengguna perahu cokrik (dibawah bobot 10 GT-Red). (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan