Pendaki Gunung Argopuro Alami Hipotermia, Pingsan Dan Lemas!! Tim Penolong Ke TKP
Puncak Argopuro dengan ketinggian 806 Mdpl.
Puncak Argopuro dengan ketinggian 806 Mdpl.

Pancur – Seoarang pendaki gunung di Puncak Argopuro Desa Ngroto Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang, dilaporkan mengalami kedinginan ekstrim (hipotermia), hingga jatuh pingsan dan lemas.

Informasi sementara yang disampaikan dari rekan sesama pendaki gunung, korban berasal dari Desa Pandean, Kecamatan Rembang Kota, berusia sekira 30 an tahun.

Syaiful Halim, seorang relawan Banser Tanggap Bencana (Bagana) mengaku mendapatkan informasi tersebut sekira pukul 04.00 Minggu dini hari (09 Oktober 2022). Ia kemudian meneruskan kabar itu, kepada pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang.

“Ada temen yang minta tolong, bahwa salah satu rekannya muncak di Argo mengalami hipotermia. Sampai pukul 06.30 pagi tadi masih belum sadar dan lemas, “ ujarnya.

Syaiful menambahkan komunikasi dengan warga di puncak Argopuro melalui sambungan telefon. Korban hipotermia berada di dalam tenda, sambil menunggu tim penolong datang.

Hasil koordinasi bersama komunitas relawan, disepakati berkumpul di Desa Ngroto, kemudian menuju lokasi, untuk mengevakuasi korban ke bawah.

“Kabarnya sudah ada rekan-rekan relawan yang lebih dulu naik menolong. Artinya, memungkinkan nanti bisa bergantian atau estafet di tengah jalan saat evakuasi. Tentu kita sangat berharap korban selamat, ” imbuhnya.

Puncak Argopuro berada di atas ketinggian 806 meter dari permukaan laut (Mdpl). Setidaknya dari Desa Ngroto ke puncak Argopuro, butuh waktu 3 jam perjalanan dengan berjalan kaki.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, Sri “Anjar” Jarwati sudah memerintahkan tim untuk memberikan pertolongan. Sedangkan mobil ambulance dari Puskesmas Pancur, akan disiagakan di Desa Ngroto.

Dilansir dari CNBC Indonesia, seseorang disebut hipotermia, ketika suhu tubuhnya berada di bawah 35 derajat celsius. Tubuh tidak lagi memproduksi cukup panas, untuk menghangatkan diri.

Jika tidak segera diatasi, organ dalam tubuh akan mengalami kerusakan dan rawan mengakibatkan kematian. Ada sejumlah cara penanganan awal korban hipotermia, diantaranya :

  • Pindahkan orang tersebut dari tempat dingin, ke tempat yang lebih hangat dan kering.
  • Buka pakaian yang basah, robek bila perlu. Bila memungkinkan ganti baju dengan pakaian yang hangat.
  • Bungkus badannya dengan selimut hingga kepala dengan hanya menyisakan bagian wajah yang terbuka.
  • Kontak kulit ke kulit (skin to skin) juga dapat dilakukan. Caranya, buka baju Anda kemudian bungkus diri Anda bersama pasien hipotermia dengan menggunakan selimut. Ini dilakukan untuk mentransfer panas tubuh Anda ke pasien hipotermia.
  • Apabila masih sadar, berikan minum hangat pada pasien hipotermia untuk menghangatkan tubuh. Namun, jangan minuman yang mengandung alkohol atau kafein.
  • Bila penderita hipotermia tidak sadarkan diri, lakukan prosedur CPR (cardiopulmonary resuscitation) sampai nadi kembali teraba atau hingga tenaga medis datang. Jika korban sudah sadar, berilah minuman hangat sesegera mungkin.

Cara mengatasi hipotermia di atas, seharusnya mulai menunjukkan hasil dalam beberapa menit. Kalau belum ada reaksi apa-apa, bisa jadi kondisinya justru semakin parah. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan