Pamotan – Tak banyak yang tahu, ternyata Bupati Rembang, Abdul Hafidz belakangan ini memiliki kebiasaan olahraga baru, yang hampir tiap pagi ia lakukan di halaman rumah pribadinya, Desa Pamotan, Kecamatan Pamotan.
Kebiasaan sebelum masuk kantor tersebut adalah menendang bola plastik milik cucunya, kemudian dikejar dan begitu seterusnya, karena cara itu justru lebih efektif mengeluarkan keringat.
Abdul Hafidz mengatakan hobinya bulu tangkis sudah tak sempat lagi dikerjakan, karena padatnya jadwal kepala daerah.
Ia kebetulan juga rutin treadmill 1.000 langkah tiap pagi. Namun menurutnya kurang terasa, sehingga lebih menarik menendang dan mengejar bola. Hanya dalam waktu tidak sampai setengah jam, keringat sudah mengucur deras.
“Treadmill ndak terasa olahraga. Makanya muncul ide spontan, liat bola cucu saya, tak tendang tak kejar. Saya menemukan cara yang lebih menyenangkan. Lebih marem itu, keluar keringat banyak dan ngos-ngosan. Habis itu, mandi, sarapan enak, “ ungkapnya.
Bupati mengaku sejak muda sebenarnya sudah gila bola, termasuk ketika sudah berkeluarga. Tiap kali tim PSIR Rembang bertanding ke luar daerah, dirinya sering mengemudikan mobil sendiri, agar bisa menonton langsung.
“Era ’90 an itu saya pernah gila boa, PSIR kemana-mana saya ikuti terus. Di Malang, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, saya nyetir sendiri mas. Belum masuk politik waktu itu, masih bebas kemana-mana. Isteri saya sampai marah-marah, “ beber Hafidzn tersenyum.
Ia kemudian mengenang pengalaman yang sulit dilupakan, saat PSIR Rembang melawan Persiku Kudus di Kudus. Dirinya terkena lemparan telur busuk dari suporter tuan rumah.
Begitu Kudus berjumpa Rembang lagi, Hafidz sengaja membawa telur busuk dari rumah, gantian membalas melemparkan ke suporter lawan.
“Saya kena ndhok bonor (telur busuk-Red), habis itu main lagi, saya gantian bawa ndhok bonor, tak lemparkan. Ngalami saya seperti itu, tapi jangan ditiru ini ya, jahat soalnya, hahaha, “ imbuh Hafidz.
Gila bola itu pun masih terasa, saat waktu luangnya menonton tayangan televisi di rumah. Selain siaran berita, juga tayangan olahraga sebagai program favorit.
“Kadang digojeki anak, bapak itu lho, sithik-sithik berita, olahraga. Saya balik jawab, daripada sinetron, malah dibodhoni, “ pungkasnya terkekeh. (Musyafa Musa).