Bupati : “Fitnah Besar, Tapi Apapun Itu Masyarakat Saya, Ndak Apa-Apa…”
Bupati Rembang, Abdul Hafidz naik ke alat berat dalam perbaikan jalan di Desa Menoro Kecamatan Sedan, belum lama ini.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz naik ke alat berat dalam perbaikan jalan di Desa Menoro Kecamatan Sedan, belum lama ini.

Rembang – Ada sejumlah cerita dibalik Bupati Rembang, Abdul Hafidz menerima aduan dari masyarakat tentang jalan rusak.

Abdul Hafidz menyebut kerap laporan tersebut, langsung tertuju ke HP miliknya. Bahkan ada pula dengan menggunakan kata-kata negatif.

“Nggak cuma ada, tapi gembruduk mas, siang malam. Bupati pekok, ra gelem jawabi, ya ada seperti itu. Lha wong sangking banyaknya ya, sudah kita jawabi ruas ini. Kalau setiap orang harus dijawab, ya malah ndak kerja kita. Ada kalimatnya suk ameh nyalon arep dibangun, ne bar nyalon lali. Ya ndak apa-apa, toh niat saya bagaimana Rembang ini maju, “ ujarnya.

Bupati juga pernah membaca komentar Netizen yang menuduh uang pajak dikorupsi. Baginya, silahkan masyarakat mengkritisi kebijakan pemerintah. Namun jangan sampai memfitnah.

“Saya selalu jelaskan apa adanya. Tapi kalau ada yang bilang duwit pajek dikorupsi, dinggo bancakan, itu yang saya nggak berkenan. Tidak ada arah ke sana, itu fitnah besar. Tapi apapun yang komentar juga masyarakat saya, ya ndak apa-apa. Sekali lagi, janganlah memfitnah, “ kata Bupati.

Ia mencontohkan salah satu ruas jalan yang sempat mencuat di media sosial adalah jalan Dusun Ngumpleng Desa Gunungsari Kecamatan Kaliori.

Masyarakat perlu mengetahui bahwa Pemkab Rembang baru bisa menangani perbaikan, apabila jalan tersebut sudah masuk jalan kabupaten, tertuang dalam sebuah Surat Keputusan (SK). Khusus jalan Ngumpleng memang belum ter-SK kan.

“Akan kita SK-kan dulu jalan antar desa yang panjangnya kira-kira 500 Meter itu, masyarakat agar mengetahui saja, “ beber Hafidz.

Hafidz memperinci jalan kabupaten yang menjadi tanggung jawab Pemkab Rembang saat ini panjangnya mencapai 580 kilo meter dan jalan antar desa dengan panjang ribuan kilo meter. Menurutnya, tidak mungkin bisa ditangani semua, dalam 1 tahun anggaran.

Apalagi dari 14 kecamatan, 8 kecamatan diantaranya berada di lereng-lereng perbukitan, dengan ruas jalan cukup panjang.

“Saya berharap masyarakat mengerti kondisi ini, saya serius menangani perbaikan jalan, karena jalan bagus menjadi dambaan masyarakat. Tapi karena banyak dusun dihuni hanya puluhan KK di perbukitan, kemudian jalannya panjang, secara geografis kurang menguntungkan, “ terangnya.

Tahun ini, lebih dari 20 ruas jalan akan diperbaiki. Selain peningkatan dengan aspal baru, juga ada beberapa titik jalan yang dilebarkan. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan