Diduga Ada Kepentingan Pihak Tertentu!! Dirjen Sampai Marah-Marah, Bupati Rembang Ungkap Gedung Haji Dan Sekitarnya Jadi Kena Tol Atau Tidak
Bupati Rembang, Abdul Hafidz hadir dalam kegiatan Coffe Morning. (Foto atas) Warga hilir mudik keluar masuk kawasan Perumahan Puri Mondoteko Rembang, Senin (11 Juli 2022).
Bupati Rembang, Abdul Hafidz hadir dalam kegiatan Coffe Morning. (Foto atas) Warga hilir mudik keluar masuk kawasan Perumahan Puri Mondoteko Rembang, Senin (11 Juli 2022).

Rembang – Bupati Rembang, Abdul Hafidz memprotes rencana pemindahan akses jalan tol yang mengganggu tata Kota Rembang. Upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil.

Bupati menyebut semula jalan tol Semarang – Tuban yang melintasi Kota Rembang, berada pada kisaran lokasi sekitar Gelanggang Olahraga (GOR) Mbesi Rembang.

Namun belakangan justru akan bergeser ke utara di Jalan Pemuda, sekitar Perumahan Puri Mondoteko, Kantor Kementerian Agama maupun kawasan Gedung Haji. Ia tak bisa membayangkan jika lokasi tersebut kena selebar 90 Meter, sudah pasti akan merusak tata Kota Rembang.

“Bayangkan kayak apa Kota Rembang. Rembang nggak jadi kota. Padahal yang rencana pertama sudah tersosialisasi lewatnya sekitar GOR, tiba-tiba entah munculnya dari mana, dipindah ke kota, “ tuturnya, saat kegiatan Coffe Morning di Lantai IV Kantor Bupati, hari Senin (11 Juli 2022).

Bupati langsung bergerak cepat menemui Dirjen yang menangani pembangunan jalan tol di Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat. Ia mendesak agar jalan tol dikembalikan pada jalur semula.

Pihak Dirjen sendiri juga sempat heran, bahkan marah-marah, kenapa jalur sampai berubah seperti itu.

“Justru dari kementerian tanya, siapa itu yang merubah. Konsultan ditanya, nggak mau jawab. Pak Dirjen ya marah-marah pada saat itu, “ kata Bupati.

Sempat diketahui muncul dugaan ada kepentingan-kepentingan orang per orang, maupun kelompok-kelompok tertentu yang ingin jalan tol lewat Jalan Pemuda Rembang.

Setelah itu diputuskan, jalan tol tidak jadi lewat Perumahan Puri Mondoteko dan sekitarnya, tetapi dikembalikan ke selatan (sekitar GOR) seperti rencana awal.

“Kalau ada kepentingan orang per orang, bahkan kelompok tertentu, ini yang berbahaya. Alhamdulillah sudah clear, pak Dirjen memutuskan kembali ke awal, “ tandasnya.

Sementara itu, seorang warga di Jl. Pemuda Rembang, Supriyanto berharap pemerintah meminimalisir kawasan perumahan penduduk, terkena akses jalan tol.

“Mungkin bisa cari lahan-lahan kosong saja, syukur yang sudah tidak produktif. Kalau kawasan padat penduduk kena, dampaknya akan sangat banyak. Langkah pak Bupati sudah tepat, soalnya kawasan Kota Rembang sudah kecil, kena tol malah kian menyempit, “ beber Supriyanto.

Proyek pembangunan jalan tol sendiri, saat ini masih fokus pada ruas antara Semarang – Demak. Di Kabupaten Rembang, masih sebatas tahap sosialisasi dan belum ada pembebasan lahan. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan