Rembang – Dalam Operasi Patuh Candi 2022, sosok ini menjadi cukup sibuk, karena intensitas kegiatannya semakin padat.
Yah..ia adalah Kasat Lantas Polres Rembang, AKP Dwi Panji Lestari. Wanita asli Jombang, Jawa Timur kelahiran tahun 1988 ini menuturkan selama giat Operasi Patuh Candi pihaknya ingin fokus menyadarkan masyarakat, tentang pentingnya keselamatan berkendara dan kedisiplinan berlalu lintas.
Menurutnya, selama pandemi tahun 2020 dan 2021 tidak ada penindakan secara langsung kepada pelanggar, mengakibatkan angka kecelakaan meningkat. Ia menyebut cara bertindak anggota dalam giat Operasi Patuh Candi 13 – 26 Juni 2022 ini pun berbeda. Tak hanya teguran, tetapi juga ada penindakan.
“Kalau diprosentase, 60 % himbauan berupa edukasi dan 40 % penindakan, tentunya kita juga akan selektif dan prioritas. Harapannya masyarakat lebih sadar, sehingga angka teguran rendah, penindakan rendah dan angka kecelakaan juga rendah, “ kata AKP Dwi Panji dalam wawancara melalui sambungan telefon, Senin sore (13/06).
Wanita lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2010 ini menambahkan operasi juga menerapkan sistem tilang elektronik. Anggotanya sudah mempunyai perangkat, untuk bergerak mobile. Ketika menjumpai pelanggar, memungkinkan secara otomatis merekam data pelanggar tersebut.
“Bisa ditegur atau langsung dicapture (foto), nanti akan ada tanggal berapa, lokasi di mana dan identitas kendaraan. Setelah itu, diberikan surat konfirmasi untuk penindakan lebih lanjut, “ imbuhnya.
Mantan Kasat Lantas Polres Boyolali (2019 – 2020) dan Perwira Urusan BPKB Dirlantas Polda Jawa Tengah yang baru sekira satu bulan menjabat Kasat Lantas Polres Rembang tersebut mengamati ada 2 hal di Kabupaten Rembang yang saling terkait.
Pertama, kesadaran memakai helm perlu ditingkatkan. Kedua, sejumlah ruas jalan terutama di jalur Pantura mendesak untuk diperbaiki. Kedua faktor ini memberikan andil terhadap kecelakaan lalu lintas.
“Saya sedih lihatnya pengguna sepeda motor nggak pakai helm melintas kencang dengan santai di jalur utama Pantura, padahal kondisi jalan juga berlubang. Di Rembang termasuk sering ada pengendara motor jadi korban kecelakaan, nggak bisa mengontrol kendaraan akibat menghindari lubang, akhirnya terserempet kendaraan besar. Jadi dari sisi pengendara harus lebih disiplin, jalannya juga kita koordinasikan dengan pihak terkait untuk diperbaiki, “ tandasnya.
Nantinya hasil dari Operasi Patuh Candi 2022 akan dievaluasi, sebagai bahan menentukan langkah-langkah berikutnya.
“Poin titik beratnya adalah menekan angka kecelakaan dan demi keselamatan masyarakat, “ pungkas AKP Dwi Panji. (Musyafa Musa).