Cuaca Panas Ekstrim Di Madinah : Kelalaian Ini Sering Dilakukan Jemaah Haji Rembang!! Tas Isi 20 Ribu Real
Jemaah haji dari Kabupaten Rembang mulai beradaptasi dengan kondisi cuaca di Kota Madinah.
Jemaah haji dari Kabupaten Rembang mulai beradaptasi dengan kondisi cuaca di Kota Madinah.

Rembang – Seorang jemaah calon haji dari Kabupaten Rembang batal berangkat ke tanah suci.

Jemaah Kloter 09 tersebut, atas nama Brenti Nasrun Joyo, karena yang bersangkutan menderita sakit diabetes mellitus. Sedangkan suaminya, Sukandar Basri Aji tetap bisa berangkat ke tanah suci.

Kepala Seksi Penyelenggara Haji Dan Umroh Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Zuhri menjelaskan setelah ada pemeriksaan kesehatan di embarkasi, Brenti diminta istirahat dahulu.

“Bu Brenti diminta untuk pulang dan bersitirahat di rumah, karena kondisinya yang tidak memungkinkan untuk berangkat menunaikan ibadah haji, ” kata Zuhri, Senin (13/06).

Sementara itu jemaah haji asal Kabupaten Rembang Kloter 09 maupun 10 sudah berada di Madinah. Mereka banyak mengisi waktu beribadah di Masjid Nabawi. Menyangkut hotel tempat penginapan, jemaah Kloter 10 posisinya lebih dekat dengan Masjid Nabawi, karena hanya berjarak sekira 250 an Meter.

Seorang petugas haji Kloter 09, Ahmad Fahimi mengatakan cuaca terik panas di Kota Madinah tergolong ekstrim, sehingga pada hari-hari awal jemaah masuk Madinah, banyak yang kesulitan menyesuaikan diri.

Apalagi ketika akan pergi ke Masjid Nabawi menjelang sholat Dzuhur dan Ashar, mereka menghadapi suhu udara mencapai 46 – 47 derajat celsius. Namun setelah 4 hari berada di Madinah, jemaah Kabupaten Rembang mulai mampu beradaptasi.

“Hal itu ditandai dengan jemaah jalan-jalan berbelanja ke sejumlah lokasi. Namun harus tetap membawa payung, masker dan kaca mata, pokoknya alat pelindung diri, “ tuturnya.

Fahimi juga menyebut tas bawaan jemaah kerap ditemukan tertinggal, saat berada di sekitar Masjid Nabawi.

“Untungnya petugas cekatan menangani barang-barang yang tertinggal, sehingga bisa dikembalikan kepada pemiliknya, “ imbuh Fahimi.

Ia mencontohkan tas berisi uang cukup banyak, mencapai 20 Ribu Real (setara hampir Rp 78 Juta) milik Soekarno, seorang jemaah haji Kabupaten Rembang, tertinggal di sekitar Masjid Nabawi. Setelah yang bersangkutan melapor kepada petugas, ternyata ada yang menemukan tas tersebut.

Namun tas tidak bisa langsung diserahkan begitu saja. Setelah ketua Kloter mendatangi lokasi, barulah petugas bersedia menyerahkan kembali kepada pemilik. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan