

Rembang – Meski angka kematian pasien Covid-19 di RSUD dr. R. Soetrasno Rembang semakin menurun, namun masyarakat dihimbau tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, untuk melindungi diri, terutama bagi kelompok rentan.
Dokter spesialis paru-paru RSUD dr. R Soetrasno Rembang, Mulyadi Subarjo menyebut kaum lanjut usia (Lansia) saat ini menjadi paling rawan.
“Beliau-beliau yang sudah lanjut usia itu harusnya kita lindungi, apalagi kalau ada komorbid (penyakit penyerta). Yang muda, yang kuat-kuat ini punya tanggung jawab sama untuk melindungi orang tua kita, “ ungkapnya.
dr. Mulyadi menyampaikan masalah tersebut, saat talk show Bintang Sehat (Bincang-Bincang Tentang Kesehatan) di Studio R2B, Kamis malam (17/03).
Talk show dipersembahkan oleh RSUD dr. R. Soetrasno, bersama Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Rembang.
dr. Mulyadi membandingkan saat varian Delta pada gelombang kedua terjadi pada tahun 2021 lalu, kala itu pernah pasien meninggal dunia 13 orang dalam waktu sehari.
“Kita benar-benar kerepotan, kasihan petugas bagian pemulasaran jenazah, karena beban kerja yang begitu sangat tinggi. Kita sampai kurang tidur, “ kenangnya.
Namun saat ini ketika varian Omicron muncul, angka kematian menurun drastis. Tidak setiap hari ada pasien meninggal dunia. Tapi ia berharap masyarakat jangan menyepelekan dan tetap patuh dengan protokol kesehatan, karena ada orang tua di rumah yang harus kita lindungi.
“Memang masih ada yang meninggal, tapi nggak seekstrim di masa Delta kemarin. Saya selalu mengingatkan, ketahanan setiap orang terhadap suatu penyakit, berbeda-beda. Per hari Jum’at (18/03), ada 17 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang menjalani perawatan di RSUD, “ imbuh dr. Mulyadi.
Jika dulu saat puncak-puncaknya pandemi, ia sering tidur di rumah sakit, belakangan ini dr. Mulyadi mengaku punya lebih banyak waktu di rumah bersama keluarga.
“Isitilahnya kita bisa tarik nafas ini. Saat sibuk-sibuknya dulu, keluarga memahami, karena sudah konsekuensi, “ ucapnya tersenyum.
Alumni SMP N II Rembang ini menekankan bahwa kedisiplinan dari keluarga saat ini menjadi sangat penting.
Ia mengibaratkan sebaiknya sudah ada semacam perjanjian keluarga, ketika keluar rumah harus disiplin memakai masker. Sehingga begitu pulang ke rumah, bisa melepas masker.
“Katakanlah dalam keluarga ada 5 orang, 1 saja nggak disiplin, semua bisa kena kok. Saya sendiri bulan Februari kemarin sempat kena juga, bukan dari lingkungan rumah sakit, tapi keluarga. Termasuk pasien yang pernah kami tangani, mbahnya meninggal dunia, setelah ditelusuri juga dari keluarga, “ paparnya.
Menurutnya, obat paling mujarab adalah bersama-sama melakukan pencegahan.
“Cegah, supaya kita nggak kena, “ tandas dr. Mulyadi.
Selain itu, bagi yang belum mengikuti program vaksinasi, untuk tidak ragu-ragu menuntaskan vaksin lengkap sampai vaksin booster.
“Ini juga turut menentukan, ketika cakupan vaksinasi sudah semakin meluas, insyaallah kekebalan kelompok akan tercapai, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).