Pamotan – Daya kritis melalui tulisan perlu diasah sejak usia dini, sehingga pelajar memiliki kepekaan terhadap lingkungannya.
Wakil Bupati Rembang, Mukhamad Hanies Cholil Barro’ menyampaikan hal itu, saat membuka program “Kelas Jurnalistik” sesi perdana di SMP N 3 Pamotan, hari Rabu (26 Januari 2022).
“Ini penting, karena daya kritis mesti diungkit sejak dini, “ tutur Wakil Bupati.
Gus Hanies, demikian sapaan akrab Wakil Bupati, menilai “Kelas Jurnalistik” yang diprakarsai oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Rembang merupakan momentum sangat baik untuk menambah ilmu pengetahuan siswa. Ia mendorong agar siswa juga menularkan ilmu yang diperoleh kepada rekan-rekan lainnya.
“Ibaratnya nyaur utang, setelah 2 tahun pembelajaran jarak jauh (PJJ). Saya mau adik-adik memanfaatkan betul momentum ini. Jangan ngegame terus, sesekali nulis gawe narasi sing apik dan mudah dipahami. Karena ini peserta perwakilan, mohon nanti ditularkan ke temen-temennya, “ imbuh Gus Hanies.
Kepala SMP N 3 Pamotan, Ngadiyono menjelaskan saat ditawari oleh PWI untuk menjadi tuan rumah “Kelas Jurnalistik”, pihaknya langsung menerima.
Menurut Ngadiyono, kegiatan tersebut tidak sekedar untuk mengenalkan teknik-teknik dasar menulis, tetapi juga dipadukan dengan peran SMP N 3 Pamotan yang masuk nominasi sebagai sekolah penggerak.
“Melalui kerja sama ini, outputnya kita ingin membentuk profile pelajar Pancasila, yang mahir menulis dan terus mengembangkan budaya literasi, “ tandas Ngadiyono.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Rembang, Musyafa Musa mengungkapkan “Kelas Jurnalistik” diadakan, guna menggairahkan semangat menulis, di tengah-tengah gempuran pengaruh gadget dan media sosial.
“Kelihatannya menulis mudah, tapi kalau tidak dibekali dengan teknik yang memadai, akan terasa sulit untuk mengawali. Dulu saya hari pertama nulis, membuat kalimat awal saja sampai mikir setengah jam, itu karena memang belum paham ilmunya, “ kata Musa.
Musyafa menimpali “Kelas Jurnalistik” akan keliling ke 14 kecamatan, dengan sasaran utama sekolah-sekolah di daerah pinggiran, yang kurang mendapatkan akses kegiatan semacam ini. Setelah dari SMP N 3 Pamotan, dijadwalkan bergeser ke SMK Hidayatul Muslimin di perbukitan Desa Kumbo Kecamatan Sedan, 08 Februari mendatang.
“Jangan diartikan kelak pelajar harus jadi wartawan, bukan. Minimal kita ingin pelajar lihai menulis, untuk mengenalkan dan mempromosikan aktivitas di sekolah mereka, agar bisa menginspirasi banyak orang. Ini andil kami dari PWI, meningkatkan kualitas pendidikan, “ paparnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Rembang, Khoironi yang hadir dalam kegiatan tersebut, mendukung “Kelas Jurnalistik” diperluas ke sekolah-sekolah lain.
“Luar biasa ini, muda-mudahan tidak hanya berhenti sampai di sini, “ ujarnya.
Suasana “Kelas Jurnalistik” yang berlangsung selama 2 jam, disambut antusias 30 an siswa SMP N 3 Pamotan. Mereka sangat aktif bertanya kepada 2 pemateri Ilyas Al Musthofa wartawan koran Suara Merdeka dan Arif Syaefudin wartawan detik.com. (Musyafa Musa).
Terimakasih atas inpirasi dan kesempatannya. Sukses selalu untuk PWI Rembang dan R2B
Matur nuwun pak Ngadiyono dan SMP N 3 Pamotan.