Bupati Tak Ingin PPKM Mikro Hanya Menjadi Simbol, Sebutkan Caranya
Bupati Rembang, Abdul Hafidz.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz.

Rembang – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro mulai berjalan hari Selasa (09 Februari 2021) di Kabupaten Rembang. Menurut rencana dijadwalkan hingga tanggal 22 Februari mendatang. Karena sasarannya sampai desa bahkan tingkat RT, Bupati mengingatkan jangan sampai kegiatan ini hanya sebatas menjadi simbol.

Abdul Hafidz mendorong kepada pemerintah desa supaya PPKM mikro benar-benar dilaksanakan dengan baik, untuk menekan penyebaran Covid-19. Sebelumnya, sudah ada program Jogo Tonggo dan Kampung Tangguh, maka nantinya akan dioptimalkan melalui PPKM mikro ini.

Masalah terpenting adalah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dan kejelasan tugasnya.

“Yang paling penting menyiapkan SDM, ada pembagian tugas pencegahan, woro-woro, tugas mengawasi lingkungan, harus diperjelas. Jangan sampai hanya menjadi simbol saja, “ ungkapnya.

Abdul Hafidz menambahkan dengan PPKM mikro diharapkan siapa yang positif Covid-19, siapa yang isolasi mandiri di rumah dan siapa yang menjalani perawatan di rumah sakit, dapat diketahui masyarakat di tingkat RT.

Tidak seperti sekarang, kadang seharusnya isolasi mandiri di rumah, justru keluyuran. Setelah muncul kebijakan PPKM mikro, menurutnya peristiwa seperti itu jangan sampai terulang kembali, karena satu sama lain mesti saling peduli dan mengawasi.

“Jadi masyarakat tahu semua. Jangan seperti sekarang, harusnya isolasi mandiri malah keluyuran dan warga sekitar nggak tahu, ini kan berbahaya, “ imbuh Bupati.

Ditanya seputar jam malam, termasuk operasional pedagang, sampai pukul 21.00 Wib. Mengenai tempat wisata, boleh buka pada hari Sabtu dan Minggu, dengan syarat membatasi jumlah pengunjung. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan