Sumber – Hingga saat ini potensi gas yang diambil dari sumur gas Desa Krikilan dan dialirkan melalui stasiun pengisian di Dusun Padas Desa Jatihadi, Kecamatan Sumber baru mencapai 70 %, dari target yang telah ditetapkan.
Kepala Stasiun Pengisian Gas di Dusun Padas Desa Jatihadi, Wakhid Abdul Hakim menyampaikan data itu, ketika menerima kunjungan Pejabat Sementara Bupati Rembang, Imam Maskur, hari Jum’at (20/11).
Ia memperinci kapasitas gas per hari mencapai 3 juta kaki meter kubik, tapi baru diambil 70 % nya, karena menyesuaikan permintaan konsumen yang belum normal akibat pandemi Covid-19.
“Dengan adanya Covid-19 produksi pabrik menurun, sehingga permintaan gas dari customer juga ikut menurun, “ beber Wakhid.
Gas yang diisi ke truk-truk dari Dusun Padas Desa Jatihadi ini, menurut Hakim disalurkan menuju berbagai daerah di Provinsi Jawa Tengah, seperti Kabupaten Pati, Semarang, Salatiga dan Kabupaten Batang. Gas belum dikirim ke luar pulau Jawa, karena membutuhkan tambahan biaya transportasi.
Sementara itu Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Rembang, Imam Maskur berharap keberadaan potensi gas di Kecamatan Sumber, mampu mengurangi angka pengangguran. Ia menerima laporan mayoritas tenaga kerja berasal dari Kabupaten Rembang.
“Lingkungan juga akan mendapatkan berkahnya. Dalam arti lingkungan di sini tenaga kerja hampir 90 % dari masyarakat Kabupaten Rembang. Jadi, secara otomatis mengurangi pengangguran. Dari 35 karyawan 90 % nya orang Rembang,” terang Imam.
Imam Maskur menambahkan dari hasil tinjauannya tersebut, perusahaan yang sudah beroperasi sejak 7 bulan lalu itu, dalam sehari rata-rata mampu mengisi 15 truk gas, masing-masing truk berisi 5.200 m³.
Imam Maskur mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Rembang Migas Energi (RME) yang ikut dalam pengelolaan gas, untuk meningkatkan kerja sama dengan Pertamina Hulu Energi (PHE) Randugunting maupun invenstor Bahtera Andalan Gas (BAG), sehingga dari tahun ke tahun akan mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD). (Musyafa Musa).