Rembang – Di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, wabah naik sepeda semakin moncer di tengah masyarakat. Imbas dari kondisi tersebut, sepeda merek Polygon langka di pasaran. Bahkan untuk wilayah Kabupaten Rembang, susahnya mencari sepeda baru Polygon, sudah terasa sejak usai Hari Raya Idul Fitri, bulan Mei lalu.
Totok, seorang penjual sepeda di sebelah barat Pasar Rembang, Minggu siang (12 Juli 2020) menjelaskan tidak mempunyai stok sepeda baru Polygon. Pihaknya sudah mengirimkan uang kepada agen sepeda Polygon. Namun hingga saat ini belum ada kejelasan waktu, kapan barang akan dikirim.
“Polygon yang kosong hari-hari ini. Tiap kali kita tanya ke pemasok, dijawab gimana apa uang dikembalikan saja. Kalau sudah seperti itu, kan susah kita, “ ujarnya.
Ia membenarkan calon pembeli yang datang, biasanya mencari sepeda merek Polygon, dengan alasan kualitas. Tapi begitu barang tidak ada, kebanyakan batal membeli. Apalagi alternatif pilihan lain juga minim, terutama untuk sepeda dengan harga antara Rp 2 – 3 Juta.
“Calon pembeli sich keluar masuk, rata-rata yang dicari Polygon. Lhah kebetulan yang dibawah Polygon, yang murah-murah itu harga Rp 2 Jutaan, banyak yang kosong juga, “ imbuh Totok.
Totok mengakui harga sepeda melambung, karena harga dari perusahaan juga naik. Kemungkinan mengikuti perkembangan pasar, manakala belakangan ini permintaan masyarakat terus meningkat.
“Dari sananya memang naik, kalau kita nggak ngikutin, nggak bisa ambil barang dong, “ ucapnya tersenyum.
Sementara itu, Wijayanti, seorang pembeli sepeda mengaku sebelum pandemi Covid-19 pernah mengincar sebuah sepeda jenis BMX seharga Rp 1.350.000. Saat ini ketika datang ke toko lagi, harganya sudah naik mencapai Rp 1.750.000.
“Ini sepeda untuk anak, dulu belum sempat terbeli. Lha sekarang saya cek lagi. Daripada tidak dapat barang dan harganya semakin naik, akhirnya tetap saya beli, “ ucapnya. (Musyafa Musa).