Pamotan – Pihak Desa Sumberejo Kecamatan Pamotan memastikan siap mengecek ulang data penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial. Hal itu setelah pihak desa memperoleh informasi, masih ada warga kaya mendapatkan BST. Meski dari total 239 penerima, sudah dicoret 34 nama.
Kepala Desa Sumberejo Kecamatan Pamotan, Mulyanto, Senin siang (18 Mei 2020) menyampaikan sejak awal pihaknya sangat terbuka menerima masukan dari masyarakat, manakala ada warga mampu menerima Bantuan Sosial Tunai sebesar Rp 600 ribu per bulan, untuk tempo waktu selama 3 bulan. Ia mempersilahkan datang saja ke balai desa. Jika sekiranya masih ada warga mampu memperoleh BST, pasti akan dicoret.
“Mari kita duduk bersama lagi dengan tim relawan, kita pithati (pilah-Red) lagi. Kalau ada orang kaya belum dicut dari data, kok masih ada yang keberatan, sekiranya dipandang kaya kok dapat, monggo kita rembug, “ kata Kades.
Mulyanto menambahkan begitu data penerima dicoret, maka jatah uangnya secara otomatis akan kembali ke negara lagi. Menurutnya, langkah tersebut sebagai bentuk perhatian pihak desa, agar bantuan pemerintah tepat sasaran.
“Kalau ada yang bilang eman-eman ya ada, kan saya jawabi bantuan ini untuk orang terdampak dan miskin. Apabila orang-orang kaya saya biarkan, pensiunan masuk, PNS masuk tetap dapat, nanti saya dianggap pembiaran. Nggak tepat sasaran kok dikasih, “ bebernya.
Saat disinggung apakah pencoretan data penerima BST, ada unsur suka tidak suka akibat imbas pemilihan kepala desa (Pilkades) beberapa waktu lalu, Mulyanto menegaskan sama sekali tidak ada.
“Kalau ada orang mengaitkan dampak Pilkades, saya nggak mengaitkan sampai kesana. Lha wong Pilkades sudah selesai, sudah damai kok. Kita dudukkan pada porsinya masing-masing, “ pungkas Mulyanto.
Sebelumnya, seorang warga Desa Sumberejo Kecamatan Pamotan, Mino membeberkan sejumlah warga kaya di kampungnya yang mendapatkan Bantuan Sosial Tunai. Satu sisi mereka tidak dicoret, tapi kenapa ia bersama sejumlah warga lain justru dicoret dari daftar penerima.
“Apakah karena kami tidak mendukung saat Pilkades lalu, kemudian dicoret. Mohon jangan pilih kasih, “ ungkapnya.
Mino kemudian menunjukkan bukti-bukti foto rumah warga lainnya yang memperoleh BST. Banyak dari mereka sudah mempunyai mobil, bahkan baginya ada yang kategori kaya raya.
Sebagaimana kami beritakan, masalah data penerima BST sempat mencuat di Desa Sumberejo Kecamatan Pamotan. Saat 6 orang warga datang ke balai desa mempertanyakan data tersebut Sabtu pekan lalu, berujung pada pengrusakan kursi dan kasusnya saat ini ditangani pihak Polres Rembang. (Musyafa Musa).