

Rembang – Secara mengejutkan, Vivit Dina Rini Atnasari (33 tahun), isteri Wakil Bupati Rembang, Bayu Andriyanto mendaftarkan diri menjadi calon ketua umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Rembang. Vivit datang ke Sekretariat KONI depan Stadion Krida, Sabtu siang (14 Desember 2019), didampingi Bayu Andriyanto dan sejumlah simpatisan. Lalu apa yang melatarbelakangi wanita tersebut nyalon sebagai Ketua Umum KONI ?
Vivit Dina Rini Atnasari kepada Reporter R2B mengatakan ada sejumlah alasan, yang membuatnya tergerak maju. Pertama, cukup banyak atlet dan pengurus cabang olahraga datang menemui dirinya, berkeluh kesah selama ini kurang mendapatkan perhatian dari KONI maupun Pemerintah Kabupaten. Informasi yang diterima, KONI terkendala masalah keterbatasan anggaran.
“Tiap kali atlet mau maju ke tingkat provinsi maupun nasional, kurang mendapatkan perhatian. Mereka datang ke saya, nangis berkeluh kesah. Memang anggaran bukan hal paling pokok, tapi semua kegiatan membutuhkan dukungan materi, “ ungkapnya.
Alasan kedua, ia sebagai ibu-ibu yang gemar olahraga, merasa kurang mendengar sepak terjang organisasi KONI. Apabila terpilih, Vivit ingin menjadikan KONI lebih dekat dengan publik, muara tujuannya menyehatkan masyarakat.
“Kami ingin membuat masyarakat antusias berolahraga dan menjadikan mereka sehat. Termasuk bagaimana meningkatkan prestasi olahraga di Kabupaten Rembang, “ tandasnya.
Ketika disinggung syarat utama calon ketua umum KONI adalah menjadi pengurus KONI maupun pengurus cabang olahraga, Vivit menegaskan sudah lama menjadi Ketua III Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kabupaten Rembang, bahkan jauh sebelum sang suami menduduki kursi Wakil Bupati.
“Saya rasa syarat itu bisa saya penuhi, karena kebetulan saya hobi renang dan saat ini masih menjadi Ketua III PRSI, “ terangnya.
Majunya isteri Wakil Bupati menjadi bakal calon Ketua Umum KONI, berimbas pada peta dukungan. Semula banyak cabang olahraga pemilik hak suara mendukung Heri Susetyo, Sekretaris KONI lama sekaligus guru di SMK N I Rembang. Namun belakangan sekira 9 cabang olahraga resmi mencabut dukungan kepada Heri Susetyo dan berpindah ke Vivit. Vivit sendiri menyampaikan tidak pernah memaksa mereka. Tapi ia sebatas menawarkan semangat pembaruan di tubuh KONI.
“Karena masalah utama dana, maka saya akan menjadi juru komunikasi. Kebetulan suami juga mensupport, melalui dana aspirasi ikut menyokong pembinaan olahraga, nggak masalah. Nanti saya akan keluar ke pihak swasta, agar mau memberikan dana CSR nya. Pembaruan di KONI inilah yang saya tawarkan. Kami tidak pernah memaksa memberikan dukungan, “ pungkasnya.
Ketika mendaftar di Sekretariat KONI, Vivit menyerahkan surat keterangan tertulis pencabutan dukungan 9 pengurus cabang olahraga, yang semula kepada Heri Susetyo kemudian pindah ke Vivit. Kesembilan itu meliputi cabang olahraga dayung, tenis lapangan, sepak takraw, renang, pencak silat, selam, tenes meja, binaraga-angkat besi dan bilyard. Tim penjaringan bentukan KONI, kemudian mengklarifikasi pencabutan tersebut, dengan menelefon satu per satu ketua pengurus cabang olahraga.
Pihak Vivit mengklaim bisa mengumpulkan dukungan lebih dari 15 cabang olahraga. Untuk syarat minimal maju menjadi calon ketua umum KONI, 25 % dari total 28 cabang olahraga di Kabupaten Rembang atau 7 cabang.
Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) KONI Kabupaten Rembang, dijadwalkan akan berlangsung di Pendopo Museum Kartini, hari Kamis, tanggal 19 Desember 2019. (Musyafa Musa).
Mungkin dunia ini tidak akan sempurna jika tidak ada permainan sepakbola. Permainan sepakbola sungguh menjadi permainan yang sangat disukai dari berbagai kalangan yang akan membuat anda semua tertantang untuk mendukung dan melakukan taruhan di berbagai situs taruhan.