Rembang – Para pecinta olahraga tenis lapangan menyoroti keberadaan lapangan tenis di area SMP N II Rembang yang menelan anggaran daerah Rp 1,1 Milyar. Lapangan yang terhitung relatif masih baru itu, kondisinya sudah rusak.
Darmawan Budiharto, seorang pecinta olahraga tenis lapangan menjelaskan pada awalnya berasumsi dengan anggaran sebesar itu, lapangan dibuat dari bahan granit. Tapi ternyata hanya berupa cor biasa. Itu pun sudah berlubang di sana sini, sehingga sejumlah pecinta olahraga tenis harus patungan dana, untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
“Ada dua lapangan di situ, lha asumsi bapak-bapak yang biasa main tenis, dikira pakai granit seperti daerah lain, ternyata nggak. Belakangan hujan deras, mempercepat kerusakan lapangan. Makanya kita inisiatif turun tangan demi kenyamanan berolahraga, “ ujarnya.
Darmawan menambahkan lapangan tenis di bawah naungan Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga tersebut, memang pernah sekali diperbaiki. Namun tak berselang lama sudah muncul lubang, akibat retakan cor. Kalau dibiarkan, rentan membahayakan warga yang berolahraga. Setelah itu, pecinta olahraga tenis gotong royong memperbaiki. Mulai dari mengecat dan membuat garis lapangan, hingga menambal lubang. Perkiraan habis anggaran Rp 8 Juta, kini kondisinya jauh lebih baik.
“Pernah ditambal sama pihak dinas, tapi seminggu setelah itu rusak lagi. Akhirnya kami turun sejak tanggal 07 Desember lalu pas hari Sabtu, sekarang baru selesai renovasinya. Yang penting bisa main puas, nyaman dalam bertanding dan sehat, “ imbuh pria yang berprofesi sebagai pengacara ini.
Dihubungi terpisah, Kepala Seksi Keolahragaan Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Rembang, Haryanto mengaku sempat diajak koordinasi oleh pengurus cabang olahraga tenis lapangan. Mereka menyampaikan ingin membantu memperbaiki kerusakan lapangan. Pihaknya tidak masalah, selama jangan sampai merubah bentuk. Disinggung granit dan kekurangan sarana lain, Haryanto menyebut pernah diusulkan. Tapi pada anggaran tahun 2020 belum terealisasi.
“Kalau ditanya representatif atau tidak, itu kan relatif. Kalau kekurangan memang masih ada. Misal saat hujan deras, air menggenang. Kita usulkan granit. Kemudian WC, masih gabung dengan SMP N II. Anggaran kemarin belum mengcover, coba nanti saat APBD perubahan 2020 kita usulkan lagi, “ terang mantan pelatih PSIR Rembang ini.
Dua lapangan tenis yang terletak di sebelah barat SMP N II Rembang ini, dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Rembang, untuk menggantikan lapangan tenis yang dulu berada di dekat Pendopo Museum Kartini dan tergusur oleh pembangunan rumah dinas Bupati. (Musyafa Musa).