Rembang – Pemerintah Kabupaten Rembang menargetkan nilai transaksi kegiatan Rembang Expo di Gedung Balai Kartini, mencapai Rp 2 Miliar. Target tersebut diproyeksikan meningkat, karena event Rembang Expo tahun lalu, nilai transaksinya hanya pada kisaran Rp 1,5 Miliar.
Kepala Disperindagkop Dan UMKM Kabupaten Rembang, Akhsanudin menganggap target Rp 2 M, tidak muluk-muluk. Mengingat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang membuka stand pameran, cukup beragam. Diharapkan mampu menarik para pengunjung. Menurut Akhsanudin, Pemkab turut memberikan subsidi stand pameran kepada pelaku usaha, sehingga dapat meringankan mereka yang ingin memasarkan produknya.
“Kita kucurkan subsidi, dari total 215 stand, subsidi kita berikan kepada 190 stand. Jumlah UMKM di Kabupaten Rembang cukup banyak, yang penting masing-masing usaha ada yang mewakili. Nggak mungkin semua bisa ikut Rembang Expo, karena tempatnya terbatas, “ kata Akhsanudin.
Rembang Expo resmi dibuka oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz, Sabtu malam (27/07). Bupati dalam sambutannya mengatakan melalui Rembang Expo ini bisa meningkatkan promosi produk olahan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Ia menyadari bahwa sebuah produksi harus disertai dengan promosi. Maka Pemkab terus mendorong dan memberikan fasilitas agar produk para UMKM ini dapat dikenal banyak orang. Tidak hanya dalam daerah, namun juga mampu menembus sampai ke luar daerah.
“Yang namanya produksi tanpa distribusi, tanpa ada promosi tentu tidak akan jalan. Maka produksi iya, tapi harus pemasaran atau market harus kita kuasai. Inilah salah satu cara dengan pelaksanaan Rembang Expo ini agar semuanya bisa menyatu dalam rangka memperkuat perekonomian yang ada di Kabupaten Rembang, ” kata Bupati.
Menurut rencana, ajang Rembang Expo akan berlangsung sampai tanggal 3 Agustus 2019, jam buka dari pukul 09.00 – 22.00 WIB. (Musyafa Musa).