Semakin Susah Dapat Elpiji 3 Kg, Warga Terpaksa Gunakan Kayu Bakar
Gas elpiji 3 Kg.
Gas elpiji 3 Kg.

Rembang – Kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilo gram semakin dirasakan warga Kabupaten Rembang. Bahkan dalam beberapa hari terakhir ini, sejumlah ibu rumah tangga terpaksa beralih menggunakan kayu bakar.

Rukemi salah satunya. Wanita berusia 50 tahun, warga Desa Weton, Kecamatan Rembang Kota ini mengaku hanya mempunyai 1 tabung gas 3 Kg. Seandainya mempunyai 2 tabung gas, kemungkinan masih bisa diantrekan lebih dulu. Kalau punya 1 tabung, biasanya ketika datang ke toko, persediaan gas elpiji 3 Kg sudah habis diserbu warga lain.

“Kan antar warga sendiri, cepet-cepetan. Misalnya sore gas dikirim, malam sudah habis. Kalau harganya sendiri, rata-rata Rp 20 ribu per tabung. Yang paling terasa, susah nyari barang, “ keluhnya dengan bahasa Jawa.

Rukemi menambahkan sudah tiga hari terakhir beralih memakai kayu, hasil dari mencari ke berbagai tempat, bersamaan saat merumput pakan ternak. Menurutnya, menggunakan kayu bukan lah tanpa kendala. Memasak menjadi lebih lama dan rawan gosong, kalau tidak ditunggu.

“Biasanya kalau pakai gas, jam enam pagi sudah selesai masak. Kalau pakai kayu, jam setengah 7 ya belum apa-apa. Selain itu, kalau pakai kayu, nggak ditunggu ya gosong wajane. Beda dengan gas, tinggal mengecilkan, saat ditinggal sebentar, “ imbuhnya.

Sebelumnya, Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyatakan kalau dari sisi jumlah pasokan gas elpiji 3 Kg di wilayahnya sebanyak 14 ribu tabung per hari, sebenarnya mencukupi. Ia menekankan tabung bersubsidi 3 Kg merupakan hak keluarga miskin, karena pada kenyataannya masih banyak warga mampu ikut memanfaatkan.

“Yang jadi masalah ketika barang subsidi, pasti banyak yang ingin dapat. Maka mohon warga mampu, jangan pakai 3 Kg, tapi berganti ke bright gas atau yang 12 Kg. Pemkab akan terus berkoordinasi dengan agen, supaya penyimpangan yang terjadi, dapat ditekan. Kalau ada kelangkaan, bisa segera diatasi, “ tandasnya. (Musyafa Musa).

News Reporter

Tinggalkan Balasan