

Rembang – Pria muda ini usianya baru 27 tahun, tapi sudah sukses mengembangkan berbagai macam usaha. Siapa sangka, ia pernah menanggung hutang Rp 0,5 Miliar saat masih berumur 18 tahun, gara-gara usahanya bangkrut. Namun berkat keuletan, akhirnya mampu bangkit.
Yah..begitulah sekilas kisah Syafii Effendi, motivator termuda se Indonesia Versi Majalah Peluang tahun 2016, yang menularkan jiwa berwirausaha, dalam sebuah seminar di Aula Hotel Puri Indah Rembang, Minggu siang (26 Mei 2019). Seminar itu digelar oleh Wirausaha Muda Nusantara (Wimnus) Jawa Tengah.
Sebelum menyapa audiens, Syafii sempat berbagi pengalaman kepada Reporter R2B. Ia lahir dari keluarga miskin di Desa Kota Pari, Kecamatan Pantai Cermin, sekitar 29 kilo meter dari Kota Medan, Sumatera Utara. Ayahnya seorang sopir, sedangkan sang ibu, berjualan es. Ia sendiri biasa berjualan es keliling ketika usia 12 tahun. Semangat bisnisnya semakin menggelora, ketika menginjak bangku sekolah SMA. Bahkan pada usia 18 tahun, memasuki semester I sebuah kampus negeri di Medan, Syafii mencoba membuka sejumlah bisnis. Tapi kala itu belum beruntung, usahanya bangkrut dan menanggung hutang Rp 0,5 Miliar.
Syafii juga harus berhenti kuliah. Masa kelam tersebut, ia lewati dengan semangat. Perlahan tapi pasti, bisa kembali bangkit dan melebarkan sayap bisnisnya. Tercatat saat ini memiliki 9 unit perusahaan, mulai restoran, fashion, tour dan travel, hingga perguruan tinggi.
“Hidup susah ya jelas dong, yang paling nggak lupa ketika usia 18 tahun saya punya hutang setengah Miliar, karena bisnis saya bangkrut. Alhamdulilah saya bisa survive, sekarang ada 9 perusahaan yang saya kelola. Kebetulan ambil S II di kampus saya sendiri, biar nantinya nggak di DO (drop out-Red) lagi, “ bebernya.
Lalu tips apa yang ia berikan supaya sukses berbisnis di usia muda ? Jawaban penulis 7 buku best seller yang tinggal di Jakarta Selatan ini cukup mengejutkan. Syafii meminta jangan pacaran dulu di usia muda, karena dikhawatirkan akan menghalangi rezeki.
“Bersih-bersih dulu, spiritual harus bagus. Pacaran itu bisa menghalangi rezeki. Rezeki mau jatuh, eh nggak jadi karena ketutup dosa. Kalau pengin dan mampu ya nikah aja. Kalau nggak ada uang, diem dulu, “ terang pria kelahiran 04 Agustus 1991 ini.
Menurut Syafii, kesuksesan sering datang dari sebuah kesusahan. Kondisi menyakitkan justru akan mendorong semangat seseorang berlipat-lipat.
“Manusia bergerak dalam dua hal. 20 % rasa senang, dan 80 % rasa sakit. Contoh ketika orang tua lagi sakit, butuh biaya, pasti akan memutar otak gimana nyari uang. Lha hal-hal seperti itu yang akan mendorong. Bermimpilah, dan jangan takut memulai, “ imbuhnya.
Selama memberikan motivasi di hadapan seribuan pelajar dan mahasiswa se-Kabupaten Rembang, Syafii Effendi menampilkan gayanya yang ceplas-ceplos. Argumennya diperkuat melalui tayangan dari dua layar lebar, agar audiens semakin tertarik. Tak lupa, dirinya “mendoktrin” kaum muda untuk tidak berpacaran dulu dan fokus meraih masa depan. (Musyafa Musa).