Rembang – Peluang menjadi pegawai negeri atau aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Rembang sangat kecil. Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyayangkan jika ada pandangan, ketika lulus kuliah harus menjadi pegawai negeri.
Bupati menyampaikan pendapat tersebut, saat mengisi sambutan dalam seminar bertajuk menjadi pebisnis muda dan pemimpin kelas dunia di aula Hotel Puri Indah Rembang, Minggu siang (26 Mei 2019).
Hafidz menggambarkan saat ini di Kabupaten Rembang terdapat 4 ribuan orang pegawai yang statusnya masih mengabdi atau belum menjadi ASN. Ia mengibaratkan jika setiap tahun diangkat 200 orang saja, maka membutuhkan waktu 20 tahun, agar semua bisa terakomodir. Maka Bupati mendorong anak-anak muda jangan selalu menggantungkan profesi aparatur sipil negara.
“Kuliah hanya ingin jadi pegawai negeri, harus kita hindari. Potensi untuk jadi pegawai negeri sangat tipis, kecil sekali. Apalagi pemerintah belum tentu menggelar seleksi setiap tahun, “ tutur Hafidz.
Bupati mengungkapkan jadi aparatur sipil negara tidak enak, karena terikat aturan ketat dan jam kerja. Maka ia berharap kaum muda bisa mencari alternatif lain, sehingga tetap mampu hidup mandiri.
“Nggak harus jadi pegawai negeri, wong jadi pegawai negeri itu susah kok. Terikat sama waktu dan aturan. Saya nggak suka jadi pegawai negeri, sukanya jadi Bupati saja, “ kelakarnya.
Seminar ini digelar oleh Wirausaha Muda Nusantara (Wimnus) Jawa Tengah, dengan menghadirkan motivator muda dari Jakarta, Syafii Effendi. Ketua Panitia Seminar, Isfahan Naufal menuturkan pihaknya mengundang 1.100 an pelajar dan mahasiswa se Kabupaten Rembang. Melalui kegiatan tersebut, Isfahan berharap bisa menularkan semangat kewirausahaan di kalangan anak muda Kabupaten Rembang.
“Kami menggandeng Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIE YPPI dan AKSI Rembang, untuk menyukseskan event ini. Ternyata sambutan dari para peserta luar biasa. Mantap untuk kaum muda Rembang dan jangan berhenti sampai di sini, “ pungkas Isfahan. (Musyafa Musa).