Bulu – Bagaimana respon Bupati Rembang, Abdul Hafidz saat ditanya oleh pelajar tentang hukumnya membawa HP di sekolah ?
Pertanyaan itu sempat dilontarkan oleh Eva Afifah Fitria, seorang siswi SMP N II Bulu. Remaja asal Dusun Kembang Desa Pinggan Kecamatan Bulu tersebut mengungkapkan sekarang tekhnologi semakin canggih. Banyak sekali anak-anak sekolah membawa HP android. Eva kemudian meminta pendapat dari orang nomor satu di Kabupaten Rembang itu, apakah sebaiknya boleh atau tidak membawa HP di sekolah.
“Ada sekolah membolehkan, tapi ada sekolah yang melarang. Lha kalau pak Bupati sendiri, kira-kira sikapnya seperti apa, “ tanya Eva.
Lalu seperti apa jawaban Bupati Rembang, Abdul Hafidz ? Hafidz menanggapi HP diperlukan di sekolah, asalkan bermanfaat mendukung pelajaran. Semisal untuk browsing materi, menunjang proses pembelajaran. Menurutnya, perlu atau tidak, gurulah yang lebih paham menentukan. Kalau memang di sekolah tidak diperlukan, Hafidz menyarankan sebaiknya HP jangan dibawa.
Ia mengibaratkan HP seperti setan gepeng. Barang kecil ini juga bisa menjerumuskan penggunanya, manakala disalahgunakan.
“HP itu setan gepeng, jadi ya harus tetap diwaspadai. Nah, bapak ibu gurulah yang bisa menyeleksi, apakah diperlukan bawa HP di sekolah atau tidak. Kalau nggak ada kaitannya dengan pelajaran, ya jangan deket-deket sama HP di sekolah, karena HP adalah setan gepeng, “ kata Hafidz.
Abdul Hafidz mengakui pola pikir anak-anak sekarang semakin maju, karena pengaruh perkembangan tekhnologi. Potensi tersebut akan benar-benar menjadi generasi emas pada masa mendatang, asalkan lingkungan keluarga, sekolah dan pergaulan bisa saling mendukung ke arah yang positif.
“Di rumah misalnya, orang tua paling berperan mengingatkan putra-putrinya, kapan waktu yang tepat di saat menggunakan HP. Kemajuan tekhnologi mesti disikapi secara bijak. Jangan sampai malah kebablasan, “ pungkasnya. (Musyafa Musa).